Kamis, 12 November 2020 23:02
Masjidilharam.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Kementerian Agama mencatat setidaknya ada 13 jemaah umrah asal Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19 setibanya di Arab Saudi.

 

Direktur Bina umrah dan Haji Khusus Kemenag, Arfi Hatim, mengatakan sampai saat ini Indonesia sudah memberangkatkan tiga kloter atau gelombang calon jemaah umrah, yakni pada 1 November sebanyak 224 orang, 3 November 89 orang, dan 8 November 46 orang.

"Betul bahwa ada jemaah kita yang terkonfirmasi positif, setelah dilakukan PCR swab test di Makkah, dan sekarang dalam proses karantina,” ujar Arfi dalam telekonferensi pers, Rabu (11/11/2020).

Baca Juga : Menteri Agama RI, Resmikan Wajo Sebagai Kota Wakaf di Indonesia

Dia menjelaskan, pada gelombang pertama, ada delapan jemaah yang terkonfirmasi positif, sedangkan pada gelombang kedua sebanyak lima orang. Untuk gelombang ketiga, sejauh ini belum ada yang dinyatakan tertular.

 

Arfi mengatakan, hal ini menjadi perhatian serius dan titik kritis bagi kementerian agama, karena tentu pihaknya menginginkan para jemaah yang melaksanakan ibadah umrah tersebut pergi dan pulang dalam kondisi yang sehat.

Sebenarnya, pihak Kementerian Agama sudah melakukan berbagai bentuk pencegahan sebelum keberangkatan para jemaah umrah, yakni dengan mengisolasi para jemaah dan melakukan swab test PCR sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Baca Juga : Ini Penjelasan Kemenag Terkait Azan Magrib pada 5 September 2024

“Dan yang menjadi pertanyaan kemudian kenapa kemudian pada waktu karantina di Arab Saudi terkonfirmasi positif. Ada beberapa kemungkinan yang akan kita kaji, sebagai evaluasi dalam konteks untuk pencegahan,” tuturnya.

Meski begitu, diakuinya, secara umum penyelenggaraan ibadah umrah pada masa pandemi cukup lancar. Memang ada beberapa perubahan kebijakan penyelenggaraan ibadah umrah dari pemerintah Arab Saudi, seperti pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.

Hal tersebut, kata Arfi, haruslah dipahami dan dihormati oleh seluruh Jemaah karena semata-mata ini dilakukan dalam konteks perlindungan kepada setiap jemaah.

Baca Juga : Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Iduladha 1445 H Jatuh pada 17 Juni 2024

“Penerapan protokol sangat ketat, dan ada pemandu yang mendampingi untuk memastikan pelaksanaan ibadah umrah di Masjidilharam mulai dari tawaf, sai sampai selesai, itu betul-betul sesuai dengan protokol kesehatan. Juga ada petugas khusus yang ditugaskan memang untuk menyaksikan hal tersebut,” paparnya.

Sumber: VOA Indonesia