Selasa, 10 November 2020 13:23

Pengamat Pemerintahan: Pendidikan Gratis Milik TSY-AM Bisa Atasi Anak Putus Sekolah

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Arief Wicaksono
Arief Wicaksono

Selain SPP yang ditanggung, pemerintah juga akan menanggung biaya seragam sekolah, sepatu, tas hingga ATK.

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Masyarakat Kabupaten Bulukumba patut berbangga dan bernahagia, pasalnya pada masa pemerintahan mendatang jika Tomy Satria Yulianto dan H. Andi Makkasau MM terpilih jadi bupati dan wakil bupati, akan menggratiskan biaya pendidikan.

Program ini disebut, pendidikan gratis mutlak, dimana selain biaya SPP yang ditanggung, pemerintah juga akan menanggung biaya seragam sekolah, sepatu, tas hingga ATK.

Program ini pun mendapat respon baik dari sejumlah masyarakat, termasuk pengamat pemerintah, Arief Wicaksono yang mengaku, seharusnya memang pemerintah harus menanggung kebutuhan dasar masyarakat. Khusus di bidang pendidikan, dengan program gratis mutlak ini sehingga tak ada lagi beban materi orang tua siswa.

Baca Juga : Bareng Istri dan Anak, Tomy Satria Nyoblos di TPS14 Caile

“Dan karena itu ditanggung pemerintah, maka efektifitasnya harus jelas dan bisa dipertanggunjawabkan,” kata Arief Wicaksono, Senin (9/11/2020).

Dosen Universitas Bosowa Makassar itu mengaku, dengan ditanggungnya semua biaya pendidikan maka akan sangat membantu peserta didik untuk bersekolah tanpa ada alasan lagi untuk putus sekolah,” ungkap Dekan Fakultas Ilmus Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unibos ini.

“Kalau semua ditanggung, itu akan sangat membantu peserta didik untuk tetap sekolah tanpa ada alasan lagi untuk tidak sekolah,” ungkap Arief.

Baca Juga : 33 Ribu Relawan Kacamatayya akan Kawal Pemungutan Suara di TPS

Apalagi, lanjut Arief filosofi pendidikan dasar dan menengah adalah semua anak bisa bersekolah tanpa terkecuali. Meski pada faktanya, masih sering kita temukan anak yang tidak bersekolah lantaran keterbatasan orang tua.

Tak hanya itu, melalui program ini juga bisa meningkatkan angka partisipasi sekolah. Dengan begitu, angka anak yang putus sekolah atau tidak bersekolah bisa ditekan.

“Kalau dikaitkan dengan angka partisipasi sekolah, nah, itu nyambung,” ungkapnya.

Penulis : Rahmatullah
#Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau