RAKYATKU.COM, PANGKEP - Calon bupati Pangkep nomor urut 4, Andi Nirawati resmi merilis kartu penerima program prioritas, pada Senin, (9/11/2020). Kartu ini pertama kali diperkenalkan Anir dalam kampanye tatap muka di hadapan warga Pulau Sarappo.
Kartu ini nantinya diberikan kepada penerima bantuan kesejahteraan ekonomi rumah tangga Rp10 juta per KK, bantuan modal usaha Rp5-10 juta, umrah gratis dan insentif guru dan RT/RW.
"Kartu ini sebagai tanda keseriusan Anir-Lutfi dalam menyukseskan program prioritas kami. Jika nanti saudara penerima, maka bapak ibu akan memperoleh kartu ini sebagai identitas penerima program prioritas. Kartu ini dilengkapi dengan barcode, jadi lebih mudah dan meminimalisir penyalahgunaannya," kata Anir kepada masyarakat pulau Sarappo.
Baca Juga : Lutfi Hanafi Ajak Bupati Pangkep Foto Bareng Usai Nyoblos di TPS
Selain membawa contoh kartu, Anir juga menunjukkan replika kartu yang berukuran besar, yang bertuliskan Kartu Penerima Program Prioritas beserta lima poin programnya. Dia menjelaskan, penerima kartu program prioritas Rp10 Juta per KK berkisar 60 ribu KK, di luar program prioritas lainnya.
"Kan datanya ada 40 ribu KK penerima PKH di Pangkep kita pakai data itu saja. Tapi kita tambah 20 ribu KK lagi, jadi 60 ribu untuk penerima bantuan kesejahteraan ekonomi rumah tangga Rp10 Juta per KK. Karena masa jabatan tidak sampai 5 tahun, maka per tahun akan dibagi 15 ribu KK yang berhak menerima sampai 2024," jelas Anir.
Anir menuturkan, perihal skema pembiayaan Rp10 Juta per KK itu, dananya diambil dari APBD Pangkep yang berjumlah Rp1,4 triliun.
Baca Juga : Besok Pencoblosan, Anir-Lutfi ke Pemilih: Awali dengan Basmalah
"APBD Pangkep sebesar Rp1,4 Triliun. 60 persennya dipakai untuk belanja rutin, seperti gaji pegawai dan pelayanan pemerintahan. Sisanya 40 persen inilah yang akan dialokasikan untuk program-program insentif Anir-Lutfi," ucap mantan anggota DPRD Sulsel ini.
Perempuan kelahiran Labakkang ini menguraikan, bila sebelumnya 40 persen APBD Pangkep digunakan untuk proyek, maka Anir-Lutfi mengubah kebijakan tersebut ke program kesejahteraan rumah tangga. Juga untuk insentif dan pembangunan infrastruktur ikon Kabupaten Pangkep.
"Dari angka 40 persen itu, 20 persennya kita alokasikan ke penerima bantuan modal usaha Rp10 juta per KK. Lalu 10 persennya untuk bantuan modal pedagang, insentif guru honorer, tenaga medis, imam masjid, kepala RT, RW dan dusun, dan umrah gratis bagi 50 orang tiap tahunnya," tambah mantan legislator DPRD Sulsel ini.
Baca Juga : Kawal Pemungutan Suara, Anir-Lutfi Siapkan 2.100 Saksi di Semua TPS
Sementara 10 persennya lagi, lanjut mantan anggota DPRD Sulsel ini, digunakan untuk pembangunan fisik seperti wajah baru gerbang Pangkep, Jembatan Jala Pangkep, Objek Wisata Matampa dan pembangunan infrastruktur lainnya.
Program-program di atas, sekaligus sebagai bentuk upaya Anir-Lutfi dalam pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19. "Kami berharap program ini bisa membantu nantinya," harapnya.
Tokoh masyarakat Pulau Sarappo, Mansil (70) mengatakan pihaknya siap mendukung Anir-Lutfi dalam Pilkada Pangkep. Dia meyakini program Anir-Lutfi sangat cocok bagi masyarakat Pangkep.
Baca Juga : Segini Kekayaan Andi Nirawati-Lutfi Hanafi
"Saya dan keluarga merasa program paslon nomor 4 ini mampu membawa Pangkep keluar dari Kabupaten termiskin di Sulawesi Selatan, apalagi di tengah corona," ujar Mansil. (*)