RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Debat kandidat perdana Pilkada Bulukumba 2020 yang dilaksanakan oleh KPU Bulukumba di Hotel Gammara, Kota Makassar, telah selesai berlangsung, Jumat (6/11/2020).
Empat pasangan calon tampil dengan gayanya masing-masing. Dari keempatnya hanya pasangan Tomy Satria-Andi Makkasau yang tampil beda dengan seragam kebesarannya, kemeja hijau, celana panjang, dan sepatu sneakers buatan lokal. Warnanya pun senada, berwana hijau, dibalut celana hitam.
Beda halnya dengan tiga paslon lainnya yang kompak mengenakan pakaian putih dan celana hitam. Termasuk sepatu pantofel yang dikenakannya, membuat tampilan tampak formal dan serius.
Baca Juga : Urus Tamu dari Jepang, Andi Utta-Edy Manaf Kirim Perwakilan pada Penatapan Hasil Pilkada Bulukumba
Pengamat politik, Anis Kurniawan, yang dimintai tanggapan tentang jalannya debat menilai, debat paslon berjalan lancar. Hanya, belum menunjukkan kualitas semua pasangan calon.
Menurutnya, beberapa paslon kurang persiapan dan tidak menguasai panggung dengan baik. Terbatah-batah dalam menyampaikan pendapat dan programnya.
"Paslon mestinya punya data yang kuat sebagai basis argumentasi, namun tidak sepenuhnya terlihat. Fokus debat di sesi ini kan visi misi yah, mestinya akan membuat kita lebih paham visi calon, faktanya, belum," Ujar pria yang juga dikenal pemerhati lingkungan ini, Sabtu (7/11/2020).
Baca Juga : KPU Bulukumba Baru Tetapkan Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf sebagai Pemenang Pilkada, Ini Alasannya
Pria kelahiran Bulukumba ini membeberkan, semestinya semua paslon paham bahwa dalam debat pilkada ada dua hal yang perlu dipertimbangkan. "Ada dua hal penting. Pertama, perhatian pada durasi atau timing berbicara. Kedua, kualitas dan fokus pada narasi yang disampaikan," ucapnya.
Dalam penilaiannya terhadap semua paslon, hanya pasangan nomor urut 3, Tomy Satria Yulianto dan Andi Makkasau, yang lebih menguasai jalannya debat. Ada pendalaman visi-misi berbasis data yang memadai.
"Nomor urut 1, terlalu lancar tapi tidak mendetail, cenderung general. Nomor 2 soal focussing visinya yang kurang gamblang dan kesalahan ucapan. Nomor urut 3, yang lebih menguasai dan basis datanya lumayan, meski kadang lupa durasi. Nomor urut 4, agak kurang jelas dan kurang terkemas penjelasannya. Basis data perlu diperkuat lagi," bebernya.