Rabu, 04 November 2020 19:08
Adnan Purichta Ichsan saat foto bareng dengan perempuan milenial.
Editor : Mulyadi Abdillah

GOWA - Lulusan siswa SMU/SMK dan sederajat yang berprestasi akan mendapat perhatian dari Pemkab Gowa, di tahun 2021 mendatang. Rencananya, satu siswa berprestasi dari setiap desa/kelurahan, akan mendapat beasiswa untuk kuliah di kampus terbaik di Kota Makassar.

 

Kuliah gratis ini adalah program terbaru calon bupati dan wakil bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Mallagani Karaeng Kio di bidang pendidikan. Sumber pembiayaannya diambil dari dana desa dan kelurahan.

“Jadi totalnya 167 lulusan SMU yang Pemkab Gowa kuliahkan gratis. Di Unhas (Universitas Hasanuddin) atau UNM Universitas Negeri Makassar. Ini adalah upaya untuk membangun SDM yang unggul bisa berjalan lebih cepat,” kata Adnan, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga : 16 Tenaga Adhoc Mengalami Kecelakaan Selama Tahapan Pilkada Gowa 2020, KPU Berikan Santunan

Bagaimana dengan program beasiswa kuliah di luar Sulsel? Adnan menegaskan, program ini dipastikan tetap berlanjut dengan sumber pembiayaan dari APBD. Mereka yang memenuhi syarat dikuliahkan di lima universitas ternama di Indonesia. Yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Negeri (ITN) Malang, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (IU) dan Universitas Udayana Bali.

 

"Tahun ini kita mengirim 50 orang. Angkatan sebelumnya kita kirim 90 orang,” ucap Adnan.

Pasangan yang mengusung jargon 'Doboloki' ini memang menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas. Yah, Gowa menuju Kabupaten Pendidikan.

Baca Juga : Adnan-Kio Sampaikan Pidato Kemenangan Secara Virtual

"Ini semua bukan untuk saya, bukan untuk kita. Tapi untuk anak, cucu, dan keponakan kita di masa yang akan datang. Yang dia harus lebih hebat dibandingkan kita-kita yang ada hari ini," demikian Adnan.

Sejauh ini, Kabupaten Gowa dikenal sebagai daerah yang banyak melahirkan inovasi di bidang kebijakan pendidikan. Program Investasi SDM Seperempat Abad (Beasiswa Perguruan Tinggi dalam dan luar Sulsel) misalnya.

Inovasi lainnya di bidang pendidikan adalah mengganti kurikulum pada sekolah dasar (SD) yaitu dengan menghilangkan baca tulis dan menghitung pada kelas satu dan dan dua. Pada kelas satu dan dua fokus pada pendidikan karakter adat, budaya, sopan santun, etika dan kebangsaan yang dikemas dalam bentuk permainan. Ada juga pembentukan Satpol Pendidikan, Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) yaitu tidak adanya sistem tinggal kelas, serta Iman dan Taqwa (Imtaq) Indonesia.