MAKASSAR - Ketua RT/RW di Kota Makassar bisa dipastikan masih dominan berpihak kepada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma). Di setiap titik kampanye, dukungan RT/RW pasti mengalir. Asli dan bukan sebatas klaim semata.
Teranyar, sejumlah ketua RT/RW di Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea. Kompak hadir dengan seragam kebesarannya--warna merah--mereka mendampingi kampanye Fatma di wilayah setempat, Selasa (3/11/2020).
"Insya Allah dari 11 RT di sini mendukung Pak Danny dan Bu Fatma. Hampir 100 persen karena ada satu ketua RT yang menyeberang karena berhubungan keluarga (dengan kandidat lain) dan tidak bisa masuk barisan Danny-Fatma," kata Sartono, salah satu ketua RT setempat.
Baca Juga : Danny-Fatma Resmi Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilkada Makassar
Alasan mendukung, mayoritas sama. Danny sudah terbukti mengangkat derajat RT/RW. Demikian pula dengan 24 program strategis yang ditawarkan ADAMA' (akronim Danny-Fatma).
"Program-program Pak Danny para periode pertama sudah terbukti. Jadi, kita tentu sangat mendukung program yang ditawarkan sekarang. Semua relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat," beber Sartono.
Fatma sebagai satu-satunya kandidat perempuan, juga diharapkan memberikan warna tersendiri dalam roda pemerintahan Kota Makassar. Itu karena sebelumnya--setidaknya sejak pemilihan langsung--belum ada sosok perempuan yang berhasil menjadi wali kota maupun wali kota Makassar.
Baca Juga : Hindari Kerumunan di Masa Pandemi, Danny Minta Tim dan Relawan Tak Usah ke Lokasi Penetapan
"Sebagai perempuan dan juga pernah menjadi anggota DPR RI, Bu Fatma tentu akan sangat paham kebutuhan masyarakat, khususnya untuk perempuan. Itu akan membawa kebaikan untuk kita semua," ucap Sartono.
Fatma dalam kampanye tatap muka kali ini menekankan kepada warga agar memilih kandidat yang telah memberikan bukti. Danny Pomanto yang kini berpasangan dengan dirinya, kata Fatma, telah banyak mempersembahkan perubahan untuk Kota Makassar.
"Jangan sampai salah menjatuhkan pilihan karena suara kita semua akan menentukan nasib Kota Makassar. Mungkin hanya hitungan menit kita di dalam TPS (tempat pemungutan suara), tapi itu akan berlaku sampai lima tahun ke depan. Jadi, ingat baik-baik, pilih yang ada perempuannya," kata Fatma.