Selasa, 27 Oktober 2020 16:46

Dokter Yudi: CSC Hadirkan Stem Cell Quantum Pertama di Asia

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
dr Wachyudi Muchsin
dr Wachyudi Muchsin

Prof dr Deby Vinski, MSc, PhD telah menghadirkan terobosan pelayanan stem cell bertaraf dunia pertama di Asia.

RAKYATKU.COM - Masyarakat Indonesia saat ini tidak perlu lagi ke luar negeri untuk melakukan terapi stem cell atau menyimpan tali darah pusat (bank cell).

Seorang anak bangsa, Prof dr Deby Vinski, MSc, PhD telah menghadirkan terobosan pelayanan stem cell bertaraf dunia pertama di Asia.

Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia itu mendirikan Celltech Stem Cell Laboratory (CSC). Lokasinya di Vinski Tower, Jalan Ciputat Raya nomor 22A Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Vinski Tower merupakan gedung 10 lantai yang menjadi pusat anti-aging dunia di Indonesia.

Vinski Tower diresmikan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia, Drs HM Jusuf Kalla pada 23 Juli 2016. Kini telah menjadi pusat anti-aging dunia dan menjadi tujuan medical tourism.

"Perusahaan swasta nasional ini bergerak di bidang industri medik. Mengembangkan usaha di bidang jasa pelayanan kesehatan. Khususnya bidang penelitian, pengembangan, dan produksi sel punca (stem cell) untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional dan seluruh dunia," ujar dr Wachyudi Muchsin SH, marketing communication Celltech Stem Cell Laboratory (CSC), Selasa (27/10/2020).

Dokter Yudi, sapaannya, menambahkan, CSC fokus melayani seluruh wilayah Indonesia dan seluruh dunia. Teknologi yang digunakan CSC yakni metode closed system berbasis digital. Sel yang dihasilkan, kualitasnya lebih terjamin, akurat, dan mengurangi risiko kontaminasi dari hal yang tidak terduga.

"Metode ini juga mengurangi terjadinya human error. Terlebih lagi CSC menggunakan teknologi Quantum Autologues Stem Cell," lanjutnya.

Hal ini dilakukan karena CSC merupakan laboratorium riset, pengolahan, dan penyimpanan sel punca yang berada di Indonesia yang telah memiliki izin operasional dari Kemenkes. Satu-satunya laboratorium yang terakreditasi WOCPM (World Council of Preventive Medicine) atau yang lebih dikenal sebagai Badan Akreditasi Anti-Aging Dunia.

WOCPM berperan sebagai dewan dunia untuk bidang akreditasi dengan memberikan penilaian dan akreditasi untuk rumah sakit, klinik, kongres/seminar, universitas, makanan, obat, mesin, dan sebagainya.

Kemajuan pesat dalam layanan medis modern untuk akreditasi termasuk terapi hormon, pemulihan bioidentikal hormon, peptide bioregulator, stem cell closed system and stem cell, banking cord blood and tissue; HLA stem cell transplant, stem cell 3 D printing organs, quantum medicine; medical spa, probiotics, detoxification therapy, genomic & amp; nutri genomic therapy, genetic polymorphism genetik, dan juga untuk instrumen dan peralatan rumah sakit, klinik/pusat di bidang kedokteran preventive, regeneratif, dan anti-penuaan, dimana secara internasional diakreditasi oleh WOCPM.

Prof dr Deby Vinski menjelaskan, closed system di CSC merupakan satu-satunya di Indonesia. Dilengkapi dengan quantum stem cell terbaru. Singapura pun belum memilikinya. Ini pertama di Asia.

Closed system ini pun memungkinkan jumlah stem cell ratusan juta untuk keberhasilan terapi yang lebih optimal serta sterilitasnya yang terjamin karena semua dengan sistem terutup.

"Disamping adanya alat terbaru yang dapat menghitung dan memotret stem cell dari masing-masing pasien. Ini mendapat kepercayaan HM Jusuf Kalla. Pertemuan tersebut beragendakan pemindahan tali pusat cucu JK yang berada di luar negeri ke Celltech Stem Cell Laboratory (CSC). Tidak perlu ke luar negeri, di Indonesia sudah ada," urai Prof Deby.

Profesor pertama anti-aging Indonesia ini menambahkan, teknologi sel punca atau stem cell kini banyak digunakan. Tak hanya untuk kesehatan, tetapi juga kecantikan. Misalnya, untuk menerapkan anti-aging.

Dia mengembangkan stem cell dari lemak dan darah tubuh pasien itu sendiri.

"Stem cell yang saya gunakan untuk berbagai penyakit degeneratif pasien seperti diabetes, stroke, dan estetika," katanya.

Khasiatnya bervariasi. Ada yang beberapa bulan diperbaiki hormonnya. Ada yang disuntikan. Menurutnya, anti-aging bersifat sangat individual atau personal approach. Sehingga tak bisa disamaratakan pada semua pasien.

"Masing-masing pasien tak sama. Anti-aging setiap pasien adalah istimewa. Sehingga saat stem cell disuntikkan, stem cell punya homing. Dia akan pergi ke mana-mana. Stem cell tahu rumahnya di mana di dalam tubuh manusia. Sehingga salah satunya bisa memperlambat gejala menopause dini," tegasnya.

 

#Celltech Stem Cell Laboratory #Stem Cell