RAKYATKU.COM - Penanganan virus corona di Indonesia menunjukkan tahap menggembirakan. Dalam enam bulan, kasus aktif berhasil diturunkan hingga 74,46 persen.
Hingga Kamis (22/10/2020), kasus aktif di Indonesia mencapai 63.576 kasus atau 16,8 persen. Angka itu lebih rendah daripada angka dunia yang mencapai 21,9 persen.
Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, mulai dari bulan Maret 2020 rata-rata persentase kasus aktif sangat tinggi mencapai 91,26 persen.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451
Namun sebulan kemudian, April 2020, angka itu mampu ditekan secara perlahan hingga 81,57 persen. Kemudian secara berturut-turut selama empat bulan angka itu terus menurun, terhitung Mei 2020 71,35 persen, Juni 2020 57,25 persen, Juli 2020 44,02 persen, dan bulan Agustus 2020 dengan angka 28,26 persen.
Pada September 2020, jumlahnya sudah berada di titik 23,74 persen.
"Hari ini turun 16,8 persen. Ini proses penurunan cukup drastis dari waktu ke waktu," ungkap Prof Wiku Adisasmito.
Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan
Ia menambahkan persentase kasus aktif saat ini berada di angka 63.576. Sementara kasus aktif dunia 21,9 persen. Sehingga kasus aktif Indonesia lebih rendah daripada dunia.
Untuk kasus sembuh yang telah mencapai 301.006 orang atau 79,7 persen. Masih di bawah kasus sembuh dunia yang berada di angka 75,1 persen.
Jumlah kasus meninggal terus menurun meski masih sedikit di atas angka dunia. Persentase kasus meninggal mencapai 12.959 atau 3,4 persen dan angka dunia 2,85 persen.
Baca Juga : Satgas COVID-19: Buka Puasa Bersama Boleh, tetapi Jangan Mengobrol
Prof Wiku menegaskan, pihaknya berupaya sekuat tenaga untuk mengejar kasus meninggal dunia ini sehingga sama atau lebih rendah.
Pemerintah berharap agar kasus aktif terus dapat menurun dan ditekan hingga tak ada kasus aktif sama sekali. Caranya dengan meminimalkan penularan.
"Maka seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dalam menekan penularan dengan disiplin pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun di air mengalir," jelas Prof Wiku.