Rabu, 21 Oktober 2020 20:58

Dirut Bio Farma Laporkan Perkembangan Terbaru Proses Uji Klinis Vaksin Covid-19

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir

Keterlibatan banyak relawan dari berbagai negara, bangsa, dan etnis menunjukkan bahwa vaksin yang sedang diuji dapat diterima oleh orang dari beragam bangsa dan negara.

RAKYATKU.COM - Uji klinis tiga kandidat vaksin Covid-19 tahap tiga masih terus berlangsung. Bagaimana perkembangan terbarunya?

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, uji klinis yang sedang dilakukan di Bandung belum selesai. Sejauh ini tidak ada indikasi yang menghambat uji klinis. PT Bio Farma optimis proses pembuatan vaksin dapat berjalan sesuai harapan pada Januari 2021.

“Saya perlu memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa uji klinis yang dilakukan Sinovac ini dilakukan secara global. Jadi tidak hanya di Indonesia atau yang sedang dilakukan di Bandung ini, tetapi juga di Brazil, Turki, Chile dan Bangladesh. Kita harapkan dalam enam bulan ini akan segera menunjukkan hasil,” jelasnya dalam dialog produktif “Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Covid-19” di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (21/10/2020).

Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451

Menurutnya, ribuan relawan terlibat dalam uji klinis global ini. Di Indonesia sendiri, melibatkan 1.620 relawan dan sudah mendapatkan suntikan pertama. Kemudian, 1.074 relawan mendapatkan suntikan kedua dan 671 relawan di antaranya sudah diambil sampel darahnya.

Kerja sama yang dilakukan Bio Farma dengan FK Unpad dan juga BPOM juga menambah keyakinan Bio Farma dalam uji klinis yang dilakukan saat ini akan berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

“Lembaga-lembaga yang kami ajak untuk bekerja sama cukup reputable dalam uji klinis ini. Mereka sudah melakukan 30 kali uji klinis. Bukan itu saja, uji klinis ini juga diawasi oleh BPOM, juga Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes. Kami optimis semua berjalan lancar,” tukas dia.

Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan

Lebih lanjut dijelaskan uji klinis tahap satu untuk menguji tingkat keamanan vaksin itu sendiri. Uji klinis tahap dua untuk efikasi vaksin- melihat kemampuan vaksin apakah dapat memberikan manfaat bagi individu yang diberi imunisasi.

"Sementara, uji klinis tiga sebenarnya adalah untuk rekonfirmasi terhadap uji klinis satu dan dua yang telah dilakukan, dengan melibatkan lebih banyak relawan,” lanjutnya.

Keterlibatan banyak relawan dari berbagai negara, bangsa, dan etnis ini dikatakannya juga akan menunjukkan bahwa vaksin yang sedang diuji dapat diterima oleh orang dari beragam bangsa dan negara.

Baca Juga : Satgas COVID-19: Buka Puasa Bersama Boleh, tetapi Jangan Mengobrol

Kemampuan PT Bio Farma memang sudah teruji dalam urusan vaksin. PT Bio Farma, salah satu BUMN juga dipercaya Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) sebagai perusahaan farmasi yang kompeten di dunia dalam pengembangan vaksin COVID-19.

Vaksin produksi Bio Farma telah digunakan di 150 negara dan sebagai produsen telah dipercaya berbagai organisasi dunia dalam pengembangan vaksin, seperti World Health Organization (WHO) dan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Pasien Sembuh

Baca Juga : Update COVID-19 Indonesia 21 Januari: Naik 2.604, Kasus Aktif 14.119

Sementara pasien sembuh dari Covid-19 per 21 Oktober 2020 bertambah sebanyak 3.856 kasus. Jumlah kumulatifnya kini sudah mencapai angka 297.509 kasus.

Data dari Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan, penambahan kesembuhan harian tertinggi masih berasal dari DKI Jakarta sebanyak 1.072 kasus. Secara kumulatif menembus angka 82.085 kasus.

Diikuti Jawa Barat menambahkan pasien sembuh harian sebanyak 550 kasus dan kumulatifnya posisi ketiga mencapai 21.371 kasus.

Baca Juga : Total Kasus Positif COVID-19 Indonesia Capai 4.261.759

Lalu Jawa Tengah ketiga harian terbanyak dengan 380 kasus dan kumulatifnya kedua tertinggi mencapai 24.704 kasus. Untuk Jawa Timur hari ini menambahkan 315 kasus dan kumulatifnya urutan kedua mencapai 43.671 kasus.

Provinsi lain yang menambahkan kesembuhan yang cukup pesat diantaranya Riau ada 305 kasus, Sumatera Barat 267 kasus, Banten 148 kasus, dan Kalimantan Timur 122 kasus.

Sementara pasien terkonfirmasi positif hari ini bertambah sebanyak 4.267 kasus dan kumulatifnya mencapai 373.109 kasus. Kasus aktif Covid-19 per hari ini sejumlah 62.743.

Baca Juga : Total Kasus Positif COVID-19 Indonesia Capai 4.261.759

Sebaran daerah dengan kasus tertinggi harian berada di DKI Jakarta dengan tambahan harian sebanyak 1000 kasus dan kumulatifnya mencapai 97.217 kasus. Jawa Barat kedua tertinggi harian sebanyak 657 kasus dan kumulatifnya sudah menembus angka 31.907 kasus.

 

#Satgas Covid-19