Senin, 19 Oktober 2020 23:24

Selain dari China, Pemerintah Beli 100 Juta Dosis Vaksin dari Inggris dan Swiss

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Selain dari China, Pemerintah Beli 100 Juta Dosis Vaksin dari Inggris dan Swiss

Kemenkes bersama Kementerian BUMN, Kemenkomarives, BPOM, Kemenag, MUI dan PT Bio Farma telah menemui ketiga produsen vaksin itu. Pemerintah juga memastikan ketiga vaksin aman dari sisi kehalalannya.

RAKYATKU.COM - Vaksin Covid-19 diperkirakan sudah tersedia pada Maret 2021. Pemerintah mendatangkannya dari tiga sumber.

Tiga jenis vaksin didatangkan dari China, yakni Sinovac, Sinopharm, dan Cansino. Lalu, vaksin Merah Putih dari Indonesia.

Pemerintah juga telah menyepakati pembelian vaksin AstraZeneca dari Eropa. Kesepakatan itu merupakan hasil kunjungan pemerintah ke Inggris dan Swiss.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451

"Dari hasil kunjungan Indonesia ke Inggis dan Swiss didapati komitmen bahwa mereka sanggup memberikan sebanyak 100 juta dosis vaksin pada Maret 2021," ungkap
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, Senin (19/10/2020).

Menurut Yuri, pada kuartal empat 2021, vaksin Merah Putih rencananya selesai dilakukan uji klinis fase ketiga. Dengan begitu, pada 2022, Indonesia telah mandiri menggunakan vaksin produksi dalam negeri.

"Tak hanya itu, kehadiran Vaksin Merah Putih juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan vaksin dalam rangka mencapai kekebalan komunitas," kata Yuri.

Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan

Kemenkes bersama Kementerian BUMN, Kemenkomarives, BPOM, Kemenag, MUI dan PT Bio Farma telah menemui ketiga produsen vaksin itu. Pemerintah juga memastikan ketiga vaksin aman dari sisi kehalalannya.

Sementara, beberapa relawan uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung dilaporkan mengalami sakit.

Menurut Manajer Tim Riset uji vaksin itu dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlayana, sakitnya relawan itu bukan karena imunisasi.

Baca Juga : Satgas COVID-19: Buka Puasa Bersama Boleh, tetapi Jangan Mengobrol

"Dia dulu punya hipertensi sekarang kumat, ada yang sakit tipes, rematik, maag," ujarnya, Senin (19/10/2020).

Menurutnya relawan yang sakit itu melaporkan ke tim lalu diperiksa dokter rumah sakit dan ditanggung asuransi.

"Nggak banyak, sedikit, nggak ada yang sakitnya berat," kata dia. Hasil swab test relawan yang sakit itu juga semuanya dinyatakan negatif Covid-19.

#Satgas Covid-19