Sabtu, 17 Oktober 2020 21:01
Foto: Planet Labs.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Xinjiang yang didominasi masyarakat muslim Uighur kerap mendapat tekanan dari pemerintah Tiongkok. Tidak sedikit masjidnya yang diubah jadi kafe.

 

Kabar itu dikonfirmasi langsung reporter dari media terbitan Jepang, Asahi Shinbun. Dilihat dari situs resminya, Sabtu (17/10/2020), sejumlah masjid di Xinjiang, baik di wilayah Urumqi atau Kashgar, dikabarkan banyak mengalami perubahan fungsi.

Salah satunya adalah sebuah kafe di sana, yang dahulu adalah masjid. Pemiliknya, yang merupakan warga Guangdong, telah mencabut lambang bulan dari puncak masjid dan mendekorasi ulang bangunannya menjadi kafe untuk turis.

Baca Juga : Serangan Bom Terhadap Masjid di Pakistan: 83 Orang Tewas

Oleh warga Suku Uighur setempat yang tinggal di permukiman, kabar banyaknya penutupan masjid itu dibenarkan. Jumlah masjid kian menyusut secara signifikan.

 

"Saya takut untuk beribadah di luar, jadi seluruh keluarga beribadah di dalam rumah," ujar salah satu warga.

Di lapangan, tidak sedikit masjid di Xinjiang yang ditutup atau dialihfungsikan jadi kafe. Menurut data dari Institut Riset Australia, ada lebih dari 60% masjid di sana yang disbeut telah dihancurkan melalui citra satelit.

Baca Juga : Rusak Saat Gempa Bumi 2021, Masjid Babul Janna Kini Dapat Difungsikan Kembali

Kabar itu kian diperburuk oleh banyaknya sejumlah aksi pembungkaman di kalangan suku Uighur yang mayoritas merupakan pemeluk agama Islam setempat.

Tidak hanya itu, kawasan bersejarah suku Uighur di Kashgar juga tengah disulap menjadi kawasan wisata dengan banyak bangunan megah.

Citranya sangat berbeda dengan kawasan itu 10 tahun lalu, yang aslinya didominasi batu bata dan dinding tanah liat.