Rabu, 14 Oktober 2020 16:02

Hampir 3 Bulan Mogok Makan, Warga Palestina Sekarat di Tahanan Israel

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Poster Maher Al-Akhras. (Foto: AFP)
Poster Maher Al-Akhras. (Foto: AFP)

Al-Akhras ditangkap di dekat Nablus dan ditempatkan dalam penahanan administratif, yakni tempat penahanan warga Palestina tanpa dakwaan.

RAKYATKU.COM - Kelompok Hak Asasi Manusia Israel, B'Tselem, melaporkan seorang pria Palestina yang mogok makan hampir tiga bulan atau tepatnya 80 hari dan saat ini sekarat.

B'Tselem dalam pernyataannya, Senin (12/10/2020), menjelaskan pria Palestina bernama Maher Al-Akhras (49) mogok makan sejak ditangkap aparat Israel pada akhir Juli 2020.

Dilansir dari Al Jazeera, Al-Akhras ditangkap di dekat Nablus dan ditempatkan dalam penahanan administratif, yakni tempat penahanan warga Palestina tanpa dakwaan.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Terus Komitmen Bangun Fasilitas Medical Point untuk Kebutuhan Masyarakat Palestina

Al-Akhras, menikah dan memiliki enam anak mogok makan untuk memprotes kebijakan Israel menangkap dan menahan dirinya dengan tuduhan sebagai jaringan dari kelompok bersenjata. Sebelumnya dia sudah beberapa kali ditangkap Israel.

Penangkapan Al-Akhras mendapat perhatian sekitar 40 warga Palestina dengan melakukan unjuk rasa di Ramallah, Tepi Barat.

Seorang pengunjuk rasa, Khader Adnan meminta lembaga internasional dan para pemimpin Palestina untuk menekan Israel atas penangkapan dan penahanan Al-Akhras.

Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel

“Lakukan lebih banyak dalam beberapa jam mendatang.Kami berada di tahap kritis, “kata Adnan.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh bersuara dengan menuntut pembebasan segera Al-Akhras, seperti dilansir dari kantor berita WAFA.

Sumber: Al Jazeera

#Mogok Makan #palestina