Makassar -- Pengamat politik Aji Andika, mengungkapkan Pilwalkot Makassar 2020 bukan sekadar kompetisi antara empat pasangan calon (paslon). Di balik itu, ada pertarungan yang melibatkan pengusaha nasional asal Sulsel, Erwin Aksa (EA) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk kesekian kalinya. Sejauh ini, EA mempunyai catatan kemenangan yang lebih bagus.
Menurut akademisi UIN Syarif Hidayatullah ini, apabila EA mampu memenangkan jagoannya pada Pilwalkot Makassar 2020, maka label spesialis penakluk PDIP pantas disematkan kepada Komisaris Utama Bosowa Corporindo itu. Musababnya, EA sebelumnya sudah dua kali mempecundangi PDIP pada pesta demokrasi besar yakni Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 untuk wilayah Sulsel.
"Label spesialis penakluk PDIP akan semakin melekat ke Erwin Aksa bila mampu mengalahkan jagoan PDIP di Kota Makassar. Tentunya menarik disaksikan dan ditunggu hasil akhirnya," ucap dia, seperti rilis diterima rakyatku.com, Jumat (10/10/2020).
Baca Juga : Pilwalkot Makassar Lancar, Nurmal Idrus: KPU dan Bawaslu Perlu Dapat Penghargaan
Pada Pilwalkot Makassar 2020, EA berada di garda terdepan pemenangan iparnya, Munafri Arifuddin yang berpasangan dengan Abdul Rahman Bando. Pasangan ini diusung parpol Demokrat, PPP, dan Perindo.
EA bahkan didaulat menjadi ketua tim pemenangan paket dengan akronim Appi-Rahman. Sedangkan, PDIP mengusung Syamsu Rizal-Fadli Ananda atau populer dikenal dengan jargon Dilan.
Lebih jauh, Aji yang juga mantan peneliti LSI Denny Ja ini membeberkan PDIP patut waswas dan melakukan upaya maksimal bila tidak ingin kembali dikalahkan oleh EA. Dua pesta demokrasi lalu sudah cukup menjadi pelajaran bagi partai berlambang Banteng Moncong Putih. Pada Pilgub DKI Jakarta 2017, EA merupakan tokoh sentral yang mengantarkan Anies-Sandi menang mengalahkan usungan PDIP di Jakarta.
Baca Juga : Perannya Kadang Diabaikan, Ketua RT/RW Harap Danny-Fatma segera Pimpin Makassar
Kekalahan PDIP itu berlanjut di Pilpres 2019 untuk wilayah Sulsel. EA berhasil membawa Prabowo-Sandi mengumpulkan suara yang lebih banyak dibandingkan jagoan PDIP, Jokowi-Maruf. Padahal, Sulsel dipimpin Nurdin Abdullah (NA) yang diusung dan dimenangkan PDIP.
"Kalau PDIP tidak mau dipecundangi lagi, ya sedari dini harus memperkuat lagi simpul-simpul pemenangannnya. Seluruh potensi harus dikerahkan untuk memastikan kemenangan jagoannya. Apalagi EA pastinya juga all-out mengingat kandidat yang maju adalah kerabatnya," tukasnya.
Di pilwalkot Makassar, empat pasangan calon resmi akan bertarung. Nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, diusung Gerindra dan Nasdem, jumlah 11 kursi. Disusul nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando diusung Demokrat, PPP dan Perindo, jumlah 13 kursi.
Baca Juga : Digelar Tiga Kali, Ini Jadwal Debat Kandidat Pilwalkot Makassar
Urut 3 Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda, partai pengusung PDIP, Hanura dan PKB jumlah 10 kursi. Terakhir urut 4, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin Nurdin Halid, partai pengusung Golkar, PKS dan PAN, Jumlah 15 kursi. Syarat minimal pasangan calon untuk maju mengantongi 10 kursi.