Jumat, 09 Oktober 2020 13:07

Presiden Jokowi Tinjau Percontohan Kawasan Food Estate Kalteng

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Jokowi Tinjau Percontohan Kawasan Food Estate Kalteng

Jokowi mengatakan kombinasi-kombinasi model bisnis akan diterapkan di kawasan food estate ini sebagai tahapan percontohan. Kalau berhasil, maka akan direplikasi ke daerah lain.

RAKYATKU.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan lapangan ke Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kunjungan ini dalam rangka meninjau lumbung pangan (food estate), proses olah tanah dan tanam padi, keramba ikan, serta peternakan bebek.

"Jadi hari ini saya kembali lagi Provinsi Kalimantan Tengah khususnya sekarang ini ada di Kabupaten Pulang Pisau ingin memastikan dimulainya food estate," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan persnya, Kamis (8/10/2020).

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Presiden menyampaikan bahwa kawasan food estate di Provinsi Kalteng akan di garap seluas 168.000 hektare dan pada tahun 2020 dikerjakan seluas 30.000 ha sebagai model percontohan. Terdiri lahan di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 ha dan Kapuas 20.000 ha.

"Di sini misalnya pemupukan kita memakai drone, untuk membajak sawah memakai traktor apung. Saya tanya tadi satu hari bisa berapa hektare? Operator mengatakan bisa 2 hektare. Inilah kecepatan," terangnya.

Presiden Jokowi menambahkan pengembangan kawasan lumbung pangan yang digarap berskala besar sehingga mekanisasi alat-alat modern sangat diperlukan. Selain itu, di kawasan yang sama akan dibuat pengembangan berbagai komoditas meliputi komoditas tanaman pangan, komoditas hortikultura, perkebunan, dan peternakan serta perikanan

Baca Juga : Jokowi Diminta Menyetop Politisasi Bansos

"Lumbung pangan ini mengkombinasikan antara sawah yang ditanam padi kemudian di pinggirnya ditanam jeruk, bawang merah, kelapa, dan kita harapkan nanti hasil yang dihasilkan petani bukan hanya padi tapi ada jeruk, kelapa, dan yang lainnya," lanjut Jokowi.

Jokowi mengatakan kombinasi-kombinasi model bisnis akan diterapkan di kawasan food estate ini sebagai tahapan percontohan sehingga ke depan jika upaya ini berhasil, maka akan direplikasi ke daerah lain.

Baca Juga : Pakar: Gelombang Protes Akademisi Bisa Picu Krisis Legitimasi Terhadap Pemerintahan Jokowi

Selain itu, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas memiliki hamparan lahan luas dan semuanya datar. Kekayaan airnya melimpah serta tanah yang subur sehingga sangat sayang sekali jika tidak dimanfaatkan supaya lahan menjadi produktif.

"Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik. Tidak hanya dari padi tapi juga dari jeruk, dari bawang merah, dari kelapa, dari ikan ditambah juga dari itik," tambah Jokowi.

Terpisah, Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, food estate merupakan salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan nasional.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

"Upaya ini dapat menciptakan lapangan kerja di pedesaan, pemberian perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional," ucapnya.

Syahrul menyampaikan bahwa pengembangan kawasan food estate di Provinsi Kalteng, dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif, guna meningkatkan produksi dan indeks pertanaman (IP).

Pengembangan pertanian dilakukan melalui teknologi modern yang sudah ada. Kawasan pengembangan food estate, akan dibangun model bisnis korporasi petani dengan melibatkan kelompok tani di lahan per 100 ha, dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di lahan per 1000 ha.

Baca Juga : Didampingi Mentan Amran, Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh & Babinsa Se - Jawa Tengah

"Semua dalam bentuk hilirisasi dan semua industrinya harus dirancang dengan baik. Pengembangan lahan food estate ini merupakan model percontohan, sehingga di dalamnya kita harus kembangkan korporasi dalam kelompok yang besar," ucapnya.

Saat ini, khususnya pada masa pandemi Covid-19, sektor pertanian memberikan pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen pada kuartal II (q to q). Oleh karena itu diperlukan upaya khusus untuk tetap mempertahankan keamanan dan ketersediaan pangan demi terciptanya kondisi masyarakat yang damai dan sejahtera.

"Kita semua harus bekerja keras dan bekerja sama dilandasi dalam upaya penyediaan tambahan stok pangan nasional. Semoga wabah ini segera berakhir dan aktivitas kembali normal, sehingga perekonomian masyarakat bangkit kembali," tandas Syahrul.

#kementan #jokowi