RAKYATKU.COM - Seorang jaksa penuntut mengatakan pada Senin (5/10/2020), dua mantan pegawai lapas Oklahoma dan penyelia mereka menghadapi tuduhan pelanggaran ringan.
Itu setelah penyelidik mendapati bahwa mereka memaksa para narapidana untuk berdiri selama berjam-jam dengan tangan diborgol dan mendengarkan lagu anak-anak "Baby Shark" berulang-ulang.
Associated Press mengutip The Oklahoman melaporkan, setidaknya empat narapidana diamankan menghadap ke dinding dengan tangan diborgol di belakang mereka, sementara lagu "Baby Shark" diputar dengan volume keras selama berjam-jam. Pengadilan mengatakan insiden terpisah terjadi pada November dan Desember tahun lalu.
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
"Sangat disayangkan bahwa saya tidak dapat menemukan undang-undang kejahatan yang sesuai dengan fakta ini," kata Jaksa Wilayah Oklahoma County David Prater. "Saya lebih suka mengajukan tindak pidana atas perilaku ini."
The Oklahoman melaporkan, Butler dan Miles dituduh memberlakukan tindakan disiplin dan Hendershott dituduh mengetahui tindakan itu, tetapi tidak menghentikannya. Catatan pengadilan tidak mencantumkan pengacara untuk masing-masing dari mereka.
Sheriff P.D. Taylor mengatakan, Butler dan Miles mengundurkan diri selama penyelidikan internal dan bahwa Hendershott pensiun.
Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas
"Kami tidak menoleransinya," kata Taylor tentang penganiayaan tersebut. "Kami selalu melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam mengawasi diri sendiri."
Lagu "Baby Shark" menjadi populer dua tahun lalu setelah perusahaan Pinkfong merilis video pertamanya secara online. Video tersebut telah ditonton lebih dari 6,5 miliar kali.
Sumber: VOA Indonesia