Selasa, 06 Oktober 2020 14:41
Foto: IST
Editor : Redaksi

GOWA - Kabupaten Gowa kini memiliki alat penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yaitu Warning Receiver System (WRS) generasi baru. WRS yang menggunakan teknologi terbaru ini memiliki nama 'WRS NewGen' yang lebih canggih.

 

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kabupaten Gowa, Gandamana mengatakan, alat ini memberikan informasi gempabumi secara real time, bahkan akurasi data dalam waktu kurang dari 5 menit sudah bisa diketahui adanya kebencanaan di seluruh Indonesia.

"Saat ini sebanyak 315 alat yang sudah terpasang di seluruh Indonesia dan di Sulsel ada 14. Semuanya disimpan di Kantor BPBD agar ketika terjadi bencana bisa dimonitor langsung oleh BPBD sehingga secepat mungkin bisa menginformasikan ke masyarakat untuk meminimalisir korban nyawa maupun harta," ucap Gandamana saat mengikuti Latihan Simulasi Kesiapsiagaan Sistem Peringatan dini dan Mitigasi Tsunami yang diselenggarkan oleh BMKG Pusat bersama BNPB secara virtual di Kantor BPBD Gowa, Selasa (6/10).

Baca Juga : Bupati Gowa Apresiasi Semangat Kader HMI Sambut Indonesia Emas

Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansah mengaku pihaknya telah memilih operator yang akan standby dalam waktu 24 jam agar ketika ada pemberitahuan dari BMKG melalui WRS Newgen ini bisa segera dilakukan upaya mitigasi.

 

"Operator sudah kita pilih, karena harus jaga 24 jam. Kita tidak tau kapan bencana akan datang, tetapi ketika itu terjadi di daerah kita, kita sudah tau apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Ikhsan mengaku, mitigasi bencana yang harus ditingkatkan agar informasi bisa cepat tersampaikan sehingga mampu meminimalisir adanya korban bencana.

Baca Juga : Hadiri Puncak HKG PKK Ke-52, Wakil Ketua TP PKK Gowa Apresiasi Kerjasama Kader

Sementara Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati mengatakan, sejak tahun 2013 terjadi tren peningkatan aktivitas gempa di Indonesia. Hal ini patut diwaspadai karena akan memicu terjadinya tsunami.

"Kita memang belum bisa memastikan kapan terjadi gempa dan apakah berpotensi tsunami atau tidak. Sehingga koordinasi BNPB bersama stakeholder harus menerapkan sistem mitigasi kepedulian tsunami. Intinya diperlukan kewaspadaan bila sewaktu-waktu terjadi gempa. Inilah kenapa kita harus selalu latihan agar terampil dan tidak bingung apa yang harus dilakukan jika gempa itu datang dan memastikan sistem beroperasi sepenuhnya," jelasnya.

Selain itu, adanya alat WRS Newgen memiliki funsi yang sangat baik yakni menyajikan informasi dalam waktu kurang dari tiga menit setelah terjadi gempa bumi yang diharapkan dapat mengurangi korban jiwa dan dampak gempa lainnya.

Baca Juga : Pemkab Gowa Jadi Pemerintah Teraktif Penyelenggaraan Reforma Agraria 2023

"Alat ini menjamin stakeholder menerima informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami. Selanjutnya yang dapat digunakan untuk segera mengambil respon cepat untuk melakukan langkah upaya mitigasi meminimalisir korban jiwa," pungkasnya.