RAKYATKU.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo panen raya padi di Gampong Tumbo Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar, Rabu (30/9/2020).
Panen dilakukan pada lahan program olah tanah gratis seluas 8.000 hektare. Aceh Besar salah satu daerah lumbung pangan. Memiliki lahan padi seluas 29.000 hektare dengan produktivitas mencapai 7,2 ton/ha.
Dalam sambutannya, Mentan SYL mengucapkan terima kasih khususnya untuk petugas penyuluh lapangan. "PPL adalah kopasus Kementan, dan saya, Mentan mengucapkan terima kasih," ujarnya.
Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam
Dalam kondisi kesulitan dunia, semua sektor melemah, Mentan SYL yakin Indonesia akan terus bangkit melalui sektor pertanian. Kinerja ekspor pertanian juga terus meningkat, dan menjadi pertanda sektor terbuka untuk masa depan hanya pertanian.
"Aceh memiliki potensi bagus, cuaca bagus, tanah bagus. Ini modal Aceh menjadi lumbung pangan dan menuju kesejahteraan masyarakat," tegas Syahrul.
Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan
Bupati Aceh Besar, Mawardi mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan upaya maksimal untuk mendorong produksi pangan di Aceh Besar yang memiliki 15 saluran irigasi.
Dinas Pertanian bersama Kodam melakukan program pengolahan tanah gratis. Saat ini telah mulai panen seluas 5000 hektare dan provitas 7,2 ton per hektare.
"Alhamdulilah hasil melimpah dan berhasil. Namun permasalahan hasil pertanian Aceh saat ini hasil produksinya masih dibawa ke Medan. Setelah dikemas, dijual kembali ke Aceh. Hal ini dikarenakan keterbatasan alsintan RMU," jelasnya.
Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel
Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang ikut hadir menyebut sektor pertanian adalah sektor utama di Aceh. "Padi, jagung, ikan dan sayur semua ada di pekarangan. Tahun ini Aceh menargetkan produksi sebesar 12 juta ton GKG," katanya.
“Ini dikarenakan tahun 2020 iklim bersahabat, bahkan beberapa hasilnya dipasarkan ke provinsi tetangga,” tutur Nova.
Ia berharap hal ini dapat memberikan ketahanan pangan, karenanya Aceh besar membutuhkan dukungan alsintan dari kementan.
Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel
Anggota DPR RI Komisi IV Salim Fahri pun mengapresiasi Mentan SYL karena dalam kondisi pandemi saat ini, Mentan masih bisa hadir ke lapangan.
“Mentan selalu bersama rakyat, hari ini dibuktikan di kesibukannya. Saya sangat senang sekali,” sebutnya.
Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
Fahri pun mengaku bangga angka pertumbuhan sektor pertanian terus naik dikala sektor lain turun. Sebagai informasi, PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara YoY, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen.
Capaian tersebut ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh paling tinggi yakni sebesar 9,23 persen. Fahri berharap Kementan terus mendukung aceh menjadi lumbung pangan nasional.
Kinerja ekspor pertanian pada periode Agustus 2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 8,6 persen atau naik menjadi Rp36,5 triliun dibanding periode yang sama pada tahun 2019 yang hanya Rp32,6 triliun.
Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
Maksimalkan Pekarangan
Mentan SYL juga meminta masyarakat mengoptimalkan pekarangan. Masyarakat bisa menanam sayur dan cabai yang bisa ditanam setiap saat.
Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
Dalam kesempatan tersebut Mentan menyerahkan 3 unit Rice Milling Unit (RMU) untuk peningkatan produksi beras Aceh. Terakhir, Mentan meminta dibentuk cluster pertanian untuk peningkatan kesejahteraan petani.
Di tempat sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebut Kementan terus mendorong tanam padi di semua wilayah. Sebagai informasi panen padi tahun 2019 sebesar 32.884 ha dengan produksi padi 2019 sebesar 187.597 ton GKG atau setara 102.674 ton beras dan provitas 2019 sebesar 5,70 ton/ha.
“Saya harap semua bergerak bersama memanfaatkan potensi lahan untuk terus memproduksi pangan," kata Suwandi.
Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
Kementan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kementan pun memberikan stimulus ke Kabupaten Aceh Besar dengan bantuan ke petani dengan total bantuan Kementan tahun 2020 sebesar Rp6,3 miliar.