RAKYATKU.COM - Pejabat keamanan Afganistan mengatakan sedikitnya 57 anggota pasukan keamanan negara itu tewas dan puluhan lainnya cedera dalam pertempuran hebat dengan kelompok Taliban pada Ahad malam (20/9/2020) waktu setempat.
Ini adalah pertempuran paling berdarah sejak pemerintah dan pasukan pemberontak memulai pembicaraan negosiasi damai di Doha, Qatar, lebih dari sepekan lalu.
Tim perunding yang mewakili Taliban dan pemerintah Afganistan telah bertemu di Doha sejak pembicaraan dimulai pada 12 September 2020 lalu.
Baca Juga : Korban Tewas Akibat Gempa di Afghanistan Capai 1.000 Orang
Namun, sedikit kemajuan telah dibuat terutama soal gencatan senjata, yang telah diserukan banyak negara tetapi ditolak kelompok militan itu.
“Bentrokan paling berdarah pada Ahad malam terjadi di provinsi tengah Uruzgan,” kata Sayed Mohammad Sadat, deputi gubernur Provinsi Uruzgan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (22/9/2020).
Sebanyak 24 anggota pasukan keamanan Afganistan tewas ketika anggota kelompok Taliban menyerang pos pemeriksaan keamanan
Baca Juga : Gempa 6,1 SR Guncang Afghanistan, 280 Orang Tewas
“Bentrokan dan korban juga dilaporkan terjadi di provinsi Takhar, Helmand, Kapisa, Balkh, Maidan Wardak, dan Kunduz,“ kata pejabat provinsi kepada Reuters.
Monir Ahmad Farhad, juru bicara Gubernur Provinsi Balkh, mengatakan Taliban menyandera tiga anggota organisasi mata-mata Afganistan yaitu Direktorat Keamanan Nasional.
Taliban tidak memastikan adanya korban di pihak mereka, tetapi menurut juru bicara Korps Militer Pamir, Abdul Hadi Jamal, 54 orang Taliban diduga tewas dalam bentrokan di provinsi Kunduz, Takhar, dan Baghlan pada Minggu malam.
Baca Juga : Serangan Bom Saat Salat Jumat di Afghanistan, Mayat di Mana-Mana
Sumber: Reuters