RAKYATKU.COM - Sekitar 350.000 orang telah menggunakan vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG). Hal ini dingkapkan oleh chairman CNBG, seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/9/2020)
Penyuntikkan Ini merupakan bagian dari program inokulasi darurat negara. China memang secara aktif menawarkan vaksin yang masih dalam uji klinis tahap akhir kepada orang-orang yang menghadapi risiko infeksi tinggi seperti tenaga medis dan pegawai di perbatasan negara.
China pun sedang mempertimbangkan untuk memperluas program penggunaan vaksin untuk tujuan darurat ini guna bersiap menghadapi potensi kebangkitan, meningkatkan kekhawatiran keamanan dari para ahli.
Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor
Setidaknya tiga kandidat vaksin termasuk dua yang dikembangkan oleh CNBG, sebuah unit dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) milik negara, yang ditawarkan dalam program penggunaan darurat.
Sejauh ini, tidak ada dari mereka yang telah menggunakan vaksin CNBG melalui program penggunaan darurat menunjukkan efek peningkatan ketergantungan antibodi (ADE), reaksi yang merugikan di mana antibodi malah memperburuk infeksi virus, kata Chairman CNBG Yang Xiaoming.
Dia mengatakan pemantauan lebih lanjut diperlukan.
Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu
"Tidak semua dari 1,4 miliar orang [di China] membutuhkan vaksinasi," Yang Xiaoming mengatakan dalam sebuah forum yang disponsori oleh kementerian sains dan teknologi China, dan menambahkan menyuntik kelompok-kelompok kunci dapat cukup untuk mencegah wabah.
Dua pabrik vaksin virus corona perusahaan diharapkan mampu memproduksi 300 juta dosis vaksin dalam setahun, dan CNBG berencana untuk memperluas kapasitas tahunannya menjadi 600-800 juta dosis, kata Yang Xiaoming.
sumber: cnbcindonesia.com