Rabu, 09 September 2020 08:06

Covid-19 Belum Tuntas, WHO Sudah Bicara Pandemi Berikutnya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: WHO)
Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: WHO)

Dalam pengarahan harian, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak negara-negara untuk memetik pelajaran dari pandemi sekarang ini untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya.

RAKYATKU.COM - Negara-negara yang memperkuat sistem layanan kesehatan mereka beberapa tahun belakangan, situasinya lebih baik di tengah pandemi Covid-19. Demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO).

Dalam pengarahan harian, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak negara-negara untuk memetik pelajaran dari pandemi sekarang ini untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya.

Dia memuji Thailand, Mongolia, Senegal, dan negara-negara lain atas cara mereka menangani Covid-19.

Baca Juga : Inilah Keppres Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Covid-19 di Indonesia

“Banyak dari negara-negara itu berhasil karena mereka memetik pelajaran dari wabah SARS, MERS, campak, polio, Ebola, flu dan penyakit lainnya," katanya. "Maka itu penting bagi kita untuk memetik pelajaran dari pandemi ini."

Sementara itu Senin (7/9/2020), India melampaui Brasil sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi terbanyak kedua di dunia.

Kementerian Kesehatan India melaporkan rekor 90.802 kasus baru hari Senin (7/9/2020), membuat total kasus di negara itu melebihi 4,2 juta sejak wabah mulai merebak. India juga mencatat tambahan 1.016 kematian hari Senin (7/9/2020), sehingga seluruhnya tercatat 71.642 kematian.

Baca Juga : WHO Akhiri Status Darurat Kesehatan Global Covid-19

Brasil melaporkan 14.521 kasus baru hari Minggu (6/9/2020). Dan meskipun Brasil kini berada di bawah India dalam hal jumlah kasus, negara itu masih berada di tempat kedua setelah AS dalam jumlah kematian, dengan catatan 126.650.

AS memimpin di dunia dengan catatan sekitar 6,3 juta kasus terkukuhkan dan 189 ribu kematian.

Sementara itu Israel memulai lockdown sebagian pada malam hari di 40 kota besar dan kecil yang memiliki tingkat penularan tertinggi di negara tersebut.

Baca Juga : WHO: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Bisa Capai 20 Ribu Jiwa

Sekolah di daerah-daerah tersebut juga akan ditutup, dan pertemuan akan dibatasi paling banyak 10 orang di dalam ruangan dan 20 orang di luar ruangan.

“Saya tahu pembatasan-pembatasan ini tidak mudah, tetapi dalam situasi sekarang ini, hal tersebut tidak terhindari,” kata PM Benjamin Netanyahu dalam suatu pernyataan.

Sumber: VOA Indonesia

#WHO #Pandemi Covid-19 #Tedros Adhanom Ghebreyesus