Selasa, 01 September 2020 18:06
Ilustrasi
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Ketika vaksin Covid-19 sudah beredar di pasaran, orang tampaknya akan butuh dua dosis suntikan, tidak hanya satu, dan itu bisa menimbulkan masalah.

 

Salah satu masalah yang bisa muncul adalah logistik. Kesulitan menyediakan alat tes dan pelindung menjadi masalah pasokan selain mendistribusikan dua dosis vaksin untuk seluruh negara.

Masalah lain lebih ke manusianya. Meyakinkan orang untuk datang diberi vaksin, bukan cuma sekali tapi dua kali, bisa menjadi masalah juga.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

"Tidak diragukan lagi ini akan menjadi program vaksinasi paling ruwet dalam sejarah umat manusia dan butuh usaha yang luar biasa yang belum pernah kita lakukan sebelumnya," kata Dr Kelly Moore, profesor kebijakan kesehatan di Universitas Vanderbilt, seperti dilansir laman CNN, Senin (31/8).

 

Di Amerika Serikat sejauh ini pemerintah sudah menggelontorkan dana kepada enam perusahaan farmasi untuk membuat vaksin segera meluncur ke pasaran.

Dua perusahaan itu yakni Modern dan Pfizer kini memasuki tahap ketiga uji klinis dalam skala besar. Sebanyak 30.000 sukarelawan dalam tiap tahap uji mendapat dua dosis vaksin. Moderna memberi jarak suntikan pertama dan kedua selama 28 hari dan Pfizer 21 hari.

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

AztraZeneca akan memulai tahap ketiga uji klinis bulan ini. Tahap pertama dan kedua juga memakai dua dosis berjarak 28 hari.

Novavax juga akan memulai tahap ketiga dan memakai dua dosis dalam uji klinis tahap sebelumnya.

Dalam uji coba tahap ketiga Johnson & Johnson's sukarelawan juga ada yang memakai satu dosis dan dua dosis.

Baca Juga : Kemenkes Angkat Bicara Soal Dosis Keempat dan Suntik Vaksin COVID-19 Tiap Tahun

Vaksin Covid-19 memang tampaknya akan butuh dua dosis. Banyak vaksin sebelumnya seperti vaksin cacar dan Hepatitis A, herpes, juga membutuhkan dua dosis.

Sejumlah vaksin bahkan butuh lebih banyak dosis. Anak-anak mendapat lima dosis vaksin DTap yang melindungi mereka dari difteri, tetanus, dan pertusis.

Membuat 660 juta vaksin bagi 330 juta rakyat Amerika bukan pekerja mudah.

Baca Juga : Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Dibuang gara-gara Kedaluwarsa

"Kita butuh dua suntikan. Itu berarti dua kali jumlahnya. Melipat gandakan adalah masalah pasokan yang cukup besar," kata Nada Sanders, profesor manajemen pasokan di Universitas Northeastern.

sanders mengaku dia khawatir karena sejauh ini pandemi Covid-19 di AS sudah menimbulkan masalah logistik, termasuk lambannya pendistribusian alat tes dan pelindung tenaga kesehatan.

sumber: merdeka.com