Minggu, 30 Agustus 2020 17:28
Keluarga korban penembakan di RS Bhayangkara, Makassar.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Tiga warga Makassar menjadi korban penembakan pada Minggu malam (30/8/2020). Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Bolu, Kelurahan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota MMakassar.

 

Ketiga warga yang menjadi korban masing-masing berinisial IB (22), AM (18), dan AJ (23). IB dan AM terkena peluru di bagian kaki. Sementara AJ terkena peluru di bagian wajah. Mereka kini dirawat di RS Bhayangkara.

Jawad (52), ayah dari AJ mengatakan, tidak mengetahui persis terjadinya penembakan yang melukai anaknya.

Baca Juga : Mobil Ketua DPC PDI-P Parepare Dikabarkan Ditembak OTK, Begini Penjelasan Polisi

"Saya juga tidak tahu ceritanya bagaimana. Karena yang korban tiga ini kena tembak. Yang dua itu kakinya semua tembus. Anakku yang parah kena kepala," kata Jawad di RS Bhayangkara.

 

Setahu dia, peristiwa terjadi sekitar pukul 00.30 atau 01.30 wita. Saat kejadian, tidak sedang terjadi pertikaian. Saat itu, anaknya sedang menuju rumah temannya.

"Tidak ada perang, cuma tiba-tiba saja. Anakku keluar mau pergi bermalam di rumah temannya. Kan tetangga toh karena subuh-subuh nanti keluar di tempat pelelangan. Banyak kali bunyi tembakan kayak orang perang," jelasnya.

Baca Juga : Polisi Tangkap Dua Preman yang Beraksi Pelabuhan Makassar

Kapolres Pelabuhan, AKBP Kadarislam menyebutkan kejadiannya bermula ketika anggota polres Pelabuhan mendatangi lokasi kejadian. Mereka bermaksud menyelidiki kasus pengeroyokan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Jadi anggota ini lagi lidik masalah kasus pengeroyokan. Begitu sampai di TKP, ketemulah sama anak-anak lagi ngumpul. Kebetulan anak-anak ngumpul ini kan lagi minum. Mabuk," kata Kadarislam.

Aparat kepolisian kemudian menanyakan alamat salah seorang terduga pelaku pengeroyokan ke warga yang nonkrong. Namun salah seorang pemuda yang berada di lokasi kejadian langsung menyerang aparat kepolisian.

Baca Juga : Klarifikasi Kapolrestabes Makassar Terkait Pelaku yang Ditembak Polisi

"Begitu ditanya sama anggota alamatnya salah satu pengeroyok, tiba-tiba anak-anak yang ngumpul langsung tanyakan siapa ini, menanyakan KTA-nya (kartu tanda anggota Polri). Saat memperlihatkan KTA-nya tiba-tiba ada yang memukul di belakang. Dipukul anggota," tambah Kadarislam.

Saat seorang anggota polisi dipukul, mereka pun mundur. Di saat yang bersamaan, warga sudah banyak di lokasi hingga terjadi pelemparan ke aparat kepolisian yang berpakaian biasa itu dengan batu dan berbagai macam benda lainnya.

"Karena banyak orang, anggota langsung lari dan diteriaki pencuri sama anak-anak ini. Ini kan warga keluar semua, anggota lari, akhirnya terdesak, dilempari, segala macam, kan namanya pakaian preman," tuturnya.

Baca Juga : Pasca Peristiwa Penembakan Kantor MUI, Ini Empat Imbauan Wamenag

Anggota patroli yang bertugas tak jauh dari lokasi kejadian, sambung Kadarislam, melintas di lokasi kejadian lalu berusaha membubarkan massa yang anarki dengan gas air mata.

Setelah kondisi terlihat aman, aparat kepolisian yang tadinya dilempari warga ini kemudian hendak mengambil kendaraan roda dua miliknya yang tertinggal di lokasi kejadian. Saat itulah warga kembali menyerang anggota polisi.

"Akhirnya anggota bubarkan dengan cara kasih keluar tembakan peringatan," jelasnya.

Penulis : Syukur