Jumat, 28 Agustus 2020 08:02

Mengerikan, 28 Triliun Ton Es Lenyap dari Bumi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.``
Ilustrasi.``

"Sebagai konteks, kenaikan satu cm air laut berarti sekitar satu juta orang akan terdampak dari tanah air mereka," beber profesor Andy Shepherd dari Leeds University.

RAKYATKU.COM - Dua puluh delapan triliun ton es lenyap dari permukaan bumi sejak 1994 sampai 2017, atau dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun.

Itulah kesimpulan cukup mengerikan dari riset yang dilakukan ilmuwan dari berbagai universitas di Inggris.

Dikutip dari Guardian, mereka menggelar survei kutub Bumi, pegunungan, dan gletser dari citra satelit, untuk mengukur seberapa banyak es mencair karena pemanasan global yang dipicu emisi gas rumah kaca.

Mereka menyebut kesimpulan itu mengkhawatirkan, mengindikasikan kenaikan level air laut, yang disebabkan oleh pencairan gletser dan es, nantinya bisa mencapai satu meter. Jika perkiraan itu benar, maka masyarakat pesisir terancam bahaya.

"Sebagai konteks, kenaikan satu cm air laut berarti sekitar satu juta orang akan terdampak dari tanah air mereka," beber profesor Andy Shepherd dari Leeds University.

Mencairnya es dalam kuantitas besar juga dapat mengganggu kemampuan planet ini dalam memantulkan radiasi matahari ke antariksa, sehingga bumi bisa makin panas.

"Di masa silam, periset mempelajari area tertentu seperti Antartika atau Greenland. Tapi inilah kali pertama diamati lenyapnya es dari seluruh planet. Apa yang kami temukan mengejutkan," cetus Sheperd.

Sampai saat ini, pencairan es terus berlanjut. Mereka meyakini penyebabnya adalah perubahan iklim.

"Hanya ada sedikit keraguan bahwa mayoritas besar lenyapnya es di Bumi adalah konsekuensi langsung dari pemanasan iklim," tulis mereka dalam jurnal Cryosphere Discussions.

#Es #Kutub