RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Komunitas Forsip Makassar menggelar pertemuan dan mengundang kandidat Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.
Lokasinya di Jalan Bitoa 2, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Selasa (25/08/2020).
Ada sekitar puluhan masyarakat hadir. Di antaranya, ada tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan para ketua RT/RW.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Apresiasi Haters dalam Pengawalan Pemerintahan ADAMA
Ketua Forsip Makassar, Kamal Manye, mengajak masyarakat untuk bahu-membahu memenangkan Danny Pomanto-Fatmawati.
"Jangan salah pilih. Kalau menakar para calon, calon kita masih lebih baik dari calon lain. Maka itu, kita antarkan beliau untuk jadi pemenang di Desember mendatang," serunya.
Tokoh masyaraka lainnya, Hamado Saeni mengaku sudah lama mengenal Danny Pomanto. dan merupakan pendukung sejak pada periode lalu.
Baca Juga : Isi Akhir Pekan di Pagi Hari, Danny-Fatma Kompak Gowes hingga Bantimurung
"Sejak DIA (Danny-Ical), saya orang komitmen untuk DP," sebut purnawirawan TNI itu.
Hamido mengaku banyak menerima bujukan untuk berpindah dukungan. Namun, karena alasan yang rasional, dia tetap setia pada keyakinannya. Mendukung Danny-Fatma yang diusung partai NasDem dan Gerindra.
"Satu harapan kita. Satukan kata dan perbuatan. Apa pun bujuk rayu yang datang, tidak akan goyang. Terlalu banyak yang datang menawarkan calon lain, saya terima karena itu silaturahmi. Tapi, kalau ini dipegang teguh, pasti mi, nassa mi iDAMANTA. Tetap ADAMA (tagline Danny-Fatma)," pungkasnya.
Baca Juga : Diwarnai Isak Tangis, Pidato Kerakyatan Danny-Fatma: Pilkada Sudah Lewat, Saatnya Bersatu Membangun Makassar
Danny Pomanto menyambut baik pertemuan ini. Pada kesempatan ini, sosok berlatar belakang artisek itu menilai bahwa masyarakat Makassar sudah sangat cerdas berpolitik.
"Makassar punya pengalaman pergulatan demokrasi. Karena di Makassar rata-rata petarung. Kenapa? karena di Makassar pemimpin harus teruji. Kalau tidak teruji, jangan coba-coba maju," tuturnya.
Anak Loronna Makassar, sebutan untuk Danny Pomanto, yang besar di Jalan Amirullah itu juga berujar bahwa masyarakat Makassar adalah orang merdeka. Dapat membedakan antara program dan janji yang ditawarkan para calon kepala daerah.
Baca Juga : Diiringi Lagu Nasional "Syukur", Danny-Fatma Resmi Jadi Wali Kota dan Wakil Wakil Kota Makassar
"Di Makassar itu, ketika kita bisa memberi manfaat dengan sentuh hati. Insyaallah orang akan mengikuti. Bukan karena dia wali kota, tapi perbuatannya (pemimpin). Satu bukti lebih baik dari 1.000 janji," kata Danny Pomanto.
Menurut dia, pemimpin itu adalah jabatan yang harus mendekatkan diri ke masyarakat. Bahkan, menjadi orang yang memberi solusi bagi masyarakat.
"Kami ingin jadi pemimpin yang punya solusi bagi masyarakat. Sembilan Desember bukan untuk memilih wali kota, tapi memilih pemimpin. Kalau kami menang, bukan untuk memuaskan dekkeng, tapi memuaskan masyarakat. Siapa dekkeng saya, cuma masyarakat," tegasnya.
Baca Juga : Usai Pelantikan, Danny-Fatma akan Sampaikan Pidato Kerakyatan di DPRD Makassar
Danny Pomanto pun sedikit banyaknya mengulas soal perjalanan Makassar. Baik itu sejak dia masih menjadi wali kota, hingga saat ini.
Dia mengaku banyak menerima keluhan masyarakat. Mulai dari layanan kesehatan (112), soal kebersihan hingga insentif ketua RT/RW bersama penasihatnya.
"Jadi kemajuan kota itu tergantung kemajuan kultural. Juga sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Itu cerita lima tahun lalu. Sekarang beda. Dulu ketua RT/RW banyak dilibatkan dalam kegiatan pemerintahan. Dulu juga kita pernah raih Piala Adipura tiga kali berturut-turut. Saat dan setelah saya cuti dan tinggalkan jabatan piala itu hilang sampai sekarang," bebernya.
Baca Juga : Usai Pelantikan, Danny-Fatma akan Sampaikan Pidato Kerakyatan di DPRD Makassar
"Kalau seperti ini. Satu yang saya mau bilang, Tungguma," tutup Danny Pomanto sebelum memenuhi undangan masyarakat di Kampung Nipa-nipa, Kecamatan Manggala.