RAKYATKU.COM - Dua ledakan bom termasuk satu bom bunuh diri terjadi di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lima belas orang tewas dilaporkan tewas.
"Kami mengecam keras ledakan yang terjadi di Jolo," kata Harry Roque, juru bicara Presiden Filipina, dilansir Channel News Asia, Selasa (25/8/2020).
Sumber di militer menginformasikan bahwa kedua bom meledak dalam rentang satu jam di kota yang menjadi basis kelompok Abu Sayyaf itu.
Baca Juga : Timnas Indonesia Ditahan Imbang Filipina, Shin Tae-yong: Kami akan Lebih Kuat Nanti
Kelompok ini mencoba memisahkan wilayah dari kekuasaan Manila dan mendirikan pemerintahan berbasis Islam.
Pejabat militer mengatakan bom pertama meledak pada siang hari ketika sebuah bom rakitan yang dipasang di sebuah sepeda motor meledak.
Motor itu terparkir di dekat dua truk militer sehingga menewaskan sejumlah tentara dan warga sipil.
Baca Juga : Pemain Timnas Indonesia Optimis Raih 3 Poin Lawan Filipina
Saat polisi sedang memeriksa lokasi, seorang perempuan yang membawa bom mencoba menerobos garis polisi lalu meledakkan dirinya serta menewaskan sejumlah orang di sekitarnya.
Delapan tentara dan enam warga sipil tewas dalam serangan ini. Selain itu, 27 petugas keamanan dan 48 warga sipil terluka.
Reuters melansir belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini.
Baca Juga : Lawan Filipina, Timnas Indonesia Siap Curi Kemenangan
Sumber: Reuters