Selasa, 25 Agustus 2020 12:02

Tidak Ada Lockdown di Kementan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kantor pusat Kementan
Kantor pusat Kementan

Penutupan sementara gedung C lebih untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan disinfeksi total ke semua ruangan.

RAKYATKU.COM - Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan, tidak ada lockdown di Kementan seperti dalam pemberitaan media.

Penutupan sementara gedung C lebih untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan disinfeksi total ke semua ruangan.

Sementara dilakukan disinfeksi, semua pegawai tetap bekerja dari rumah. Proses disinfeksi diperkirakan hanya berlangsung beberapa hari.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

"Kita perlu waktu untuk tindakan pencegahan dan antisipasi penularan lanjutan. Yang terdeteksi pun saat ini sudah ditangani dan isolasi mandiri," jelas Kuntoro.

Sejak awal pandemi Covid-19, Kementan telah membentuk satgas Covid-19 Kementan yang melibatkan dokter, tenaga medis. Satgas Covid-19 Kementan bertugas untuk melakukan tracing dan isolasi, agar penyebaran virus tidak meluas.

“Kami mengapresiasi gerak cepat tim satgas sehingga pegawai yang berpotensi terpapar virus Covid-19 bisa cepat terdeteksi,” ungkap Kuntoro.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

Menurutnya, sudah menjadi prosedur tetap di lingkungan Kementan untuk melakukan rapid test secara berkala bagi pegawai yang masih bertugas di kantor maupun lapangan. Jika ditemukan hasil reaktif pada rapid test, maka satgas akan secepatnya melakukan uji swab lanjutan.

Langkah tim Satgas Covid-19 Kementan untuk mentracing dan memperketat deteksi memang perlu dilakukan karena sebagian besar pegawai Kementan masih aktif turun ke lapangan.

"Kami tetap ke lapangan, melayani petani, peternak, dan masyarakat yang butuh dukungan Kementan meski saat ini masih pandemi. Yang pasti setiap ke lapangan kami dites secara rutin," katanya.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

Pembangunan pertanian, ungkap Kuntoro, memang tidak boleh berhenti. Apalagi sektor pertanian saat ini menjadi penopang bagi perekonomian nasional.

"Terbukti saat ini pertanian bertumbuh positif. Berkontribusi tertinggi bagi PDB. Karena petani masih bekerja, dan tugas kami memastikan mereka tetap bekerja. Pangan tidak bisa berhenti," tegasnya.

Kuntoro menambahkan kerja keras insan pertanian di masa pandemi, dapat dilihat dengan bertumbuhnya PDB pertanian 16,4 persen pada kuartal II/2020. Ekspor pertanian pada Juli 2020 pun tetap tumbuh positif 11,7 persen dibandingkan Juli 2019.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

Padahal, sektor lainnya seperti migas, industri pengolahan, serta pertambangan dan lainnya tumbuh negatif dibandingkan tahun lalu.

Dari sisi kesejahteraan petani, indikator Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga mengalami kenaikan. NTP nasional Juli 2020 sebesar 100,09 atau naik 0,49 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Sementara NTUP nasional Juli 2020 sebesar 100,53 atau naik 0,28 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Hingga saat ini, kekhawatiran tentang krisis pangan yang disebut Food and Agriculture Organization (FAO) berpotensi terjadi di banyak negara pun masih bisa diredam. Ketersediaan dan harga pangan masih stabil dan terkendali.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

Menurut Kuntoro, pandemi telah menyebabkan beberapa permasalahan distribusi produksi petani yang melimpah, sebagai satu contoh. Jajaran Kementan dikerahkan untuk mengatasi permasalahan di lapangan.

Karenanya, kejadian terinfeksi Covid-19 menjadi risiko yang pasti buat jajaran Kementan. Namun menurut Kuntoro, kasus positif pada beberapa pegawai ini telah tertangani. Satgas Covid-19 Kementan telah bergerak cepat untuk mencegah penularannya meluas.

"Risiko ini bagian dari pengabdian kami bagi petani dan negara. Semoga kawan-kawan kami segera pulih. Kita harus terus disiplin mematuhi protokol kesehatan. Pandemi harus kita hadapi, dengan cara yang tepat dan disiplin," tutup Kuntoro.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

 

#kementan