RAKYATKU.COM - Pilkada di tengah pandemi membuat pergerakan bakal calon wali kota Makassar terbatas. Akibatnya, tidak ada kandidat yang lebih menonjol.
Dr Nurmal Idrus dari Nurani Stategic mengatakan, semua bakal calon masih memiliki peluang yang sama untuk memimpin Kota Makassar.
"Ruang untuk meningkatkan keterpilihan masih sangat terbuka. Pemilih Makassar menunggu langkah konkret dari paslon, baik berupa program dan juga pemberian. Sampai saat ini, tak ada paslon dari empaat kandidat yang dipastikan memimpin dengan telak," kata Nurmal, Jumat (21/8/2020).
Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar
Saat ini bakal calon dan para pendukung masih harus bekerja keras untuk meraih simpati dari masyarakat. Pemenang akan ditentukan pekan-pekan terakhir sebelum pencoblosan.
"Menurut saya, pemenang Pilwali Makassar 2020 akan banyak ditentukan pada dua pekan terakhir jelang 9 Desember 2020. Siapa kandidat yang punya endurance atau ketahanan yang bagus, baik dari sisi finansial maupun energi, maka dia yang akan berpotensi memenangkan pilwali," katanya.
Nurmal juga mengatakan tokoh-tokoh yang ada di belakang para bakal calon akan menjadi salah satu penentu kemenangan. Hal ini lantaran para tokoh disebut memiliki massa ataupun kekuatan untuk mendukung suksesnya para kandidat memenangkan pertarungan.
Baca Juga : Sudah Sempat Crossing, RTK Ungkap Penyebab Appi-Rahman Kalah Atas Danny-Fatma Versi Quick Count
"Tentu tetap akan ada pengaruhnya. Tokoh-tokoh di belakang kandidat rata-rata punya jaringan kuat berupa mesin struktur yang bagus," tambahnya.
Sejauh ini, ada empat pasang bakal calon yang akan meramaikan Pilwalkot Makassar 2020.
Keempat pasangan itu yakni Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati yang telah mengantongi rekomendasi dari Partai NasDem dan Gerindra.
Baca Juga : Beri Selamat Danny-Fatma, Dilan Apresiasi Appi-Rahman dan Imun
Selanjutnya pasangan Irman Yasin Limpo-Zunnun Nurdin Halid yang mengantongi rekomendasi Partai Golkar dan PAN.
Lalu, pasangan Syamsu Rizal-dr Fadli Ananda yang diusung PDIP dan Hanura. Terakhir, pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando yang diusung Demokrat, PPP, dan Perindo.
