Senin, 17 Agustus 2020 22:42

Puisi NH untuk None - Zunnun: Berjuang atau Mati

Redaksi
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nurdin Halid saat baca puisi.
Nurdin Halid saat baca puisi.

Mengenakan baju merah yang menandakan semangat dan perjuangan, dengan lugas, Nurdin Halid membacakan puisi berjudul "Melambai Menang".

MAKASSAR - Parade puisi kolosal 75 tokoh Sulsel turut dimeriahkan Wakil Ketua DPP Partai Golkar, Nurdin Halid (NH), Senin (17/08/2020) malam. Uniknya, NH tampil dengan puisi ciptaannya sendiri.

Di momen HUT ke-75 Kemerdekaan RI, puisi yang dibuat NH tersebut ditujukan khusus bagi kandidat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, None-Zunnun (IMUM). Mantan Ketua DPD 1 Partai Golkar Sulsel itu pun tampil dengan suara lantang.

Mengenakan baju merah yang menandakan semangat dan perjuangan, dengan lugas, NH membacakan puisi berjudul "Melambai Menang". Isi puisinya sangat sarat makna.

Baca Juga : Makna Tahun Baru Islam Bagi None: Momentum Muhasabah

"Saya mengapresiasi inisiatif Pak Irman (None) yang menggagas kegiatan kreatif ini. Di tengah pandemi, semangat kemerdekaan tetap bisa digelorakan dengan acara pembacanaan puisi ini," ujar NH memuji, sebelum membacakan puisinya.

Dalam salah satu larik puisinya, NH menyembut nama Irman dan Zunnun. Kata-katanya tersirat pesan yang teramat dalam.

"Irman... engkau payung atas sejuta rintik hujan keinginan-keinginan baik untuk bangsa.

Baca Juga : Makna Kemerdekaan Bagi Irman Yasin Limpo

Zunnun... engkau aliran tinta di atas lembaran sejarah perjuangan bangsa.

Kalian berdiri tegak di atas bumi perjuangan. Jangan engkau hunuskan pedangmu dikala ragu, tidak juga bermimpi mundur, pilihanmu hanyalah... Berjuang atau Mati.

Merdekalah bagi yang berjuang.

Baca Juga : Irman Yasin Limpo Gaet 75 Tokoh Sulsel Peringati HUT RI

Jayalah para pejuang IMUN Bangsa

Lambaikan tangan pertanda menang.

Bhakti jasamu untuk Indonesia Merdeka".

Baca Juga : Sejak Kecil None Sudah Berprestasi di Pramuka

Larik demi larik serta bait demi bait diucapkan NH penuh penghayatan. Suaranya dibuat naik turun. Jelas memainkan perasaan bagi siapa saja yang mendengar.

Cara membacakan puisi NH juga tak ubahnya penyair kawakan. Ia mahir memainkan tinggi rendah suaranya.

Tampil kedua setelah Irman (None) berpuisi, membuat acara makin terpacu di awal. Pembaca selanjutnya pun tak kalah semangat dalam berpuisi. Sungguh malam kemerdekaan yang berkesan.

#Irman Yasin Limpo