RAKYATKU.COM - Arvind Kumar meninggal pada 22 Mei 2016. Namun, hampir dua tahun dia tetap menerima gaji seperti biasanya saat masih hidup. Mengapa bisa?
Insiden itu terjadi di distrik Pilibhit, di negara bagian Uttar Pradesh, India. Pengguna media sosial marah dengan kurangnya tata kelola otoritas negara.
Almarhum yang bekerja di sekolah dasar Bilsanda di Pilibhit, Uttar Pradesh, kemudian diidentifikasi sebagai Arvind Kumar yang meninggal pada 22 Mei 2016.
Baca Juga : Pengakuan Korban Selamat Tabrakan Kereta di India: Saya Lihat Orang Kehilangan Tangan, Kehilangan Kaki
Insiden itu terungkap ketika baru-baru ini istri Kumar melamar pekerjaan itu dengan alasan belas kasih.
Koordinator Pendidikan Kabupaten Pilibhit, Rakesh Patel mengatakan, kepala sekolah menyiapkan lembar gaji. Lembar gaji tersebut kemudian diserahkan kepada petugas pendidikan blok.
Petugas pendidikan blok meneruskan laporan ke bagian rekening yang menaikkan tagihan, dan mentransfer gaji ke rekening bank para staf.
Baca Juga : Terus Bertambah, Korban Tewas Tabrakan Kereta Api di India 233 Orang
Menurut sumber berita lokal, Basic Shiksha Adhikari (BSA) mengetahui bahwa Kumar telah menerima gaji hingga November 2017.
Basic Shiksha Adhikari adalah departemen yang mengurus pendidikan dasar di sekolah-sekolah negeri India.
Berbicara kepada media, pejabat BSA mengatakan, "Ketidakberesan itu terungkap saat bagian akun sedang meninjau kredensial Kumar. Kumar telah bergabung dengan tugas sebagai guru pada 5 November 2015, dan dia meninggal pada 22 Mei 2016. Namun bagian akun tersebut terus mentransfer gaji bulanannya ke rekening banknya hingga November 2017."
Baca Juga : Tabrakan Kereta Api di India, 207 Orang Tewas-900 Luka-Luka
Petugas polisi negara bagian Uttar Pradesh telah mengajukan kasus, dan penyelidikan sedang dilakukan.
