Selasa, 11 Agustus 2020 10:39

Dongkrak Produksi Jagung, Kementan Optimalkan Lahan di Bawah Tegakan Kelapa

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dongkrak Produksi Jagung, Kementan Optimalkan Lahan di Bawah Tegakan Kelapa

Benih bermutu varietas unggul memiliki peranan yang besar dalam peningkatan produktivitas seperti tahan hama dan penyakit serta toleran kekeringan.

RAKYATKU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengoptimalkan berbagai potensi guna meningkatkan produksi pangan dan memasok kebutuhan pakan ternak di tengah pandemi Covid-19.

Kali ini, optimalisasi lahan kosong di bawah naungan tegakan pohon kelapa. Salah satunya dilakukan di Kabulaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyalurkan bantuan bantuan benih jagung kegiatan Demonstrasi Farm (Demfarm) budi daya jagung toleran naungan di bawah kelapa di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) varietas JH 37 seluas 6 hektare.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi menyatakan tujuan kegiatan demfarm ini yakni agar dapat mengoptimalkan lahan kosong di bawah pohon kelapa.

Ini juga bertujuan sekaligus meningkatkan pendapatan petani terlebih saat pandemi corona dan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di wilayah Kalimantan Barat yang selama ini hampir 70 persen masih didatangkan dari luar Provinsi Kalbar.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa pemanfaatan lahan di bawah naungan tegakan kelapa perlu digalakkan, agar pendapatan petani dapat meningkat disamping upaya itu dapat digunakan sebagai pendapatan tambahan, sebelum tanaman pokok dapat menghasilkan," demikian ujar Takdir saat meninjau lahan jagung di bawah tegakan kelapa dan sekaligus memberikan bantuan benih jagung di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Senin (10/8/2020).

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

Ia berharap bantuan benih jagung hibrida varietas JH 37 mampu beradaptasi di Mempawah. Diketahui, varietas ini berpotensi hasil mencapai 12,5 ton per ha dan sangat tahan terhadap bulai peronosclerospora philippinensis.

"Varietas ini juga tahan terhadap karat daun dan hawar daun, agak toleran kekeringan dan nitrogen rendah," jelas Takdir.

Di tempat yang sama, pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mampawah, Irma Suryaningsih sangat mengapresiasi program Kementan dalam meningkatkan produksi jagung. Petani di Mempawah mendapat perhatian dari Kementan sehingga siap mendukung kegiatan ini karena berpeluang meningkatkan pendapatan petani di sekitarnya.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

“Sebagian besar lahan di Mempawah merupakan lahan kering marginal dengan kandungan unsur hara yang relatif rendah,dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan kelapa, maka semakin banyak peluang kita untuk mencukupi produksi pangan,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Kalbar, Akhmad Musyafak menjelaskan tanaman di bawah tegakan akan mampu memberikan hasil baik apabila cara budidayanya diatur jarak tanam yang tepat, karena tanaman jagung butuh sinar matahari penuh, jarak tanam optimal bisa menggunakan jarak tanam 80x40 cm atau 90x40 cm.

"Banyak tanaman yang dapat dibudidayakan secara tumpangsari di bawah tegakan kelapa yang dapat memberikan hasil yang cukup tinggi. Untuk meningkatkan hasil produktivitas, perlu adanya berbagai komponen teknologi yang saling menunjang atau bersifat sinergis. Teknologi budi daya ini harus dikuasai oleh petani selaku pelaku utama budi daya," terangnya.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan pemanfaatan lahan merupakan salah satu program terobosan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan produksi pangan guna mencukupi kebutuhan dalam negeri dan bahkan ekspor.

Ia menambahkan bahwa yang perlu diperhatikan dalam optimalisasi lahan marginal di bawah naungan di antaranya teknologi budi daya yang tepat seperti penggunaan benih bermutu varietas unggul, pengaturan pola tanam, pemupukan dan jarak tanam.

"Benih bermutu varietas unggul memiliki peranan yang besar dalam peningkatan produktivitas seperti tahan hama dan penyakit serta toleran kekeringan," ungkap Suwandi.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

 

#kementan