RAKYATKU.COM, MASAMBA - Banjir bandang besar yang melanda Masama, Kabupaten Luwu Utara, beberapa waktu lalu masih menyisakan luka mendalam, terutama bagi para penyintas. Maka dari itu, komunitas Barisan Alumni Ambalan Mujahid (BAAM) tergerak untuk turut serta memberi bantuan.
Bantuan dari BAAM disalurkan langsung di kamp-kamp pengungsi, yakni di Bukit Meli dan Bukit Harapan, pada Sabtu (1/8/2020).
"Total bantuan senilai lebih Rp8 juta, berupa beras, indomie, sekop, terpal, popok bayi, pakaian layak, dan masih banyak lagi bantuan yang sifatnya dibutuhkan," jelas Sekretaris Jenderal BAAM, AKP Muhammad Ramli, yang juga Kasi Log Satbrimobda Polda Sulsel.
Baca Juga : Pascabanjir, TNI AL Bersama Pramuka Lutim Bantu Warga Bersihkan Lumpur
Rombongan BAAM yang berkunjung ke kamp pengungsi di Luwu Utara berjumlah 14 orang, berbaur dengan beberapa perwakilan komunitas Sahabat Tidung yang turut serta ke lokasi memberi bantuan. Rombongan dipimpin langsung oleh Nurcahyadi, salah seorang pendiri Ambalan Mujahid yang akrab disapa Kak Adi.
Di kamp pengungsian, rombongan BAAM disambut hangat oleh warga, termasuk Korlap Relawan Desa Bonelemo, Asran. Salah satu anggota BAAM, Saparuddin, yang turut menjadi korban musibah banjir Masamba, ikut menyambut dan menyampaikan terima kasih.
"Program ini adalah proses pengabdian kemanusiaan yang capaiannya harus paripurna. Olehnya itu BAAM hadir tanpa diwakili," tutur Nurcahyadi via rilis, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga : Misi Kemanusiaan Pemuda Pancasila Wajo ke Masamba, Bawa Al-Qur'an dan Air Minum
Barisan Alumni Ambalan Mujahid (BAAM) merupakan wadah kekeluargaan jebolan Ambalan Mujahid, gerakan pramuka yang berdiri pada 1990 silam di MAN 2 Makassar. Anggotanya nyaris seribu orang, tersebar hampir di seluruh Indonesia, mulai Sulawesi, Kalimantan, Jawa hingga Papua. BAAM rutin menggelar kegiatan internal maupun kegiatan-kegiatan sosial dan lingkungan.