Sabtu, 01 Agustus 2020 08:06

Staf Laboratorium Lakukan Swab Vagina terhadap Seorang Pramuniaga, Adakah?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Wanita itu, seorang karyawan pusat perbelanjaan, ternyata pernah kontak dari seorang kolega yang positif Covid-19. Dia bersama 20 kontak erat lainnya segera menjalani tes Covid.

RAKYATKU.COM - Entah dari mana Alpesh Deshmukh punya ide konyol. Staf laboratorium sebuah rumah sakit pemerintah itu melakukan swab vagina terhadap seorang wanita.

Insiden mengejutkan terjadi pada Selasa (28/7/2020). Korban berusia 23 tahun itu menjalani tes Covid-19 di Trauma Care Testing Lab (TCTL) di Rumah Sakit Pemerintah Badnera, Amravati.

Wanita itu, seorang karyawan pusat perbelanjaan, ternyata pernah kontak dari seorang kolega yang positif Covid-19. Dia bersama 20 kontak erat lainnya segera menjalani tes Covid.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Setelah tes, Deshmukh (30) menelepon korban untuk memberi tahu bahwa dia positif. Korban diharuskan menjalani tes urinoir lain.

"Ketika dia bertanya apakah tidak ada teknisi wanita untuk tes kedua, terdakwa menjawab tidak ada. Tetapi mengizinkannya untuk membawa teman wanita jika dia mau," kata Kantor Polisi Badnera, IO Punjab Wanjari kepada IANS seperti dikutip dari IANS.

Deshmukh mengambil swab vagina dan kemudian memberitahunya bahwa tes itu negatif, yang menimbulkan kecurigaan di benak wanita itu.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

Dia menceritakan kepada saudara lelakinya yang kemudian bertanya kepada dokter dan memastikan bahwa tidak ada tes swab vagina untuk Covid-19.

Korban akhirnya melapor ke polisi. Pelaku langsung ditangkap malam itu juga atas tuduhan pemerkosaan dan penganiayaan yang serius.

Insiden itu memicu kehebohan dengan kecaman dari Menteri Pembangunan Perempuan dan Anak Maharashtra Yashomati Thakur, Presiden Brigade Bhumata Ranragini Trupti Desai dan lainnya.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

Mereka menyebutnya sebagai kekejaman terhadap perempuan.

#Covid-19