RAKYATKU.COM - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengatakan lebih dari 3.500 tentara Afghanistan terbunuh sejak Amerika Serikat dan Taliban menandatangani perjanjian damai Februari 2020 lalu.
Pengumuman itu dikeluarkan saat pemerintah Afghanistan dan Taliban pada hari yang sama mendeklarasikan gencatan senjata tiga hari terkait Iduladha, Jumat (31/7/2020).
"Harapan kami adalah Iduladha ini menyatukan semua warga Afghanistan. Saling mengerti dan saling menghormati dan selangkah lebih dekat ke perdamaian yang berkelanjutan," tulis utusan Amerika untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad di Twitter, Selasa (28/7/2020).
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
Berbicara dalam Pertemuan Pejabat Senior di Kabul, Ghani mengatakan sekitar 3.560 pasukan pertahanan dan keamanan nasional Afghanistan terbunuh dan 6.780 lainnya terluka dalam serangan Taliban antara 29 Februari, ketika perjanjian AS-Taliban ditandatangani.
Ia mengatakan sekitar 775 warga sipil tewas dan 1.609 terluka dalam periode itu.
Sumber: VOA Indonesia