Jumat, 31 Juli 2020 08:02

Di Hadapan Mentan, Bupati Jeneponto Minta Langsung Kebutuhan Petani

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bersama Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bersama Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar.

Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, menyebutkan banyak hal yang perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan produktivitas berbagai jenis pertanian. Dia pun mengharapkan dukungan dan bantuan kementerian dalam pemenuhan sarana dan prasarana bagi para petani.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Pemerintah Kabupaten Jeneponto menyampaikan kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo, terkait dengan kebutuhan petani.

Mentan bersama rombongan tiba di Jeneponto menggunakan helikopter dan dijemput oleh Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, di lapangan bola Tamalatea, Kamis (30/7/2020), selanjutnya menuju lokasi panen raya jagung musim gaduh.

Iksan Iskandar mengatakan, jika waduk Kareloe yang merupakan rintisan Kementan telah beroperasi, maka Jeneponto dapat menjadi lumbung pangan nasional.

Baca Juga : Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

"Kami berharap bentuk perhatian ini berkesinambungan dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada di seluruh wilayah Jeneponto. Dan agar bendungan waduk kareloe segera selesai untuk membantu mengairi sawah-sawah," ujar Iksan.

Iksan menyebutkan banyak hal yang perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan produktivitas berbagai jenis pertanian. Dia pun mengharapkan dukungan dan bantuan kementerian dalam pemenuhan sarana dan prasarana bagi para petani.

"Termasuk pupuk bersubsidi dan bantuan benih jagung dan padi agar tetap berjalan. Kemudian bantuan jenis Alsintan, seperti pompa air, dryer jagung yang masih terbatas, hand tractor, dan kebutuhan lainnya yang belum mencukupi," terangnya

Baca Juga : Irjen Kementan Jebolan KPK Naik Pangkat Bintang Tiga

Iksan menjelaskan bahwa jeneponto terdapat lahan tanam untuk lahan sawah seluas 25.996 hektare dengan realisasi tanam padi hingga Juli 2020 adalah 25.525 hektare, dengan produksi gabah kering 161.343,05 ton, dan beras 101.226,63 ton.

Selain itu, untuk lahan kebun jagung seluas 27.359 hektare dengan produksi lahan masing-masing 460.654 ton. Itu dengan jenis tanaman pangan dan perkebunan lainnya menunjukkan produktivitas yang baik, meskipun masih perlu terus untuk ditingkatkan.

"Sangat bergembira atas kunjungan kerja ini, karena yakin bahwa kehadiran Bapak Menteri dan rombongan, adalah wujud bahwa beliau tak akan pernah meninggalkan Jeneponto," tutur Iksan.

Baca Juga : Kementan - TNI Bersinergi Wujudkan Lampung Jadi Sentra Produksi Beras Nasional

Sementara itu, Syahrul mengatakan Indonesia adalah negara agraris, memiliki sumber daya alam yang melimpah, tentu sangat ironis apabila harus mengimpor bahan pangan.

Jeneponto merupakan salah satu sentra produksi jagung dan padi. Potensi lahan padi dan jagung menjadi hal yang penting dalam produksi pangan, kegiatan produksi dan distribusi harus berjalan dengan baik, sehingga kebutuhan pangan masyarakat aman.

"Panen kita hari ini, sebagai salah satu upaya untuk mendorong percepatan swasembada jagung. Bersinergilah semua komponen didalamnya, petani, penyuluh, dinas pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan masyarakat," kata Syahrul.

Penulis : Samsul Lallo
#Kementerian Pertanian #Pemkab Jeneponto