Senin, 27 Juli 2020 23:02

Menelepon Pakai Bahasa Mandarin, Penipu Kumpul Jutaan Dolar dari Mahasiswa China di Australia

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ilustrasi
ilustrasi

Tak hanya rapat dan sekolah virtual yang ramai di tengah pandemi corona. Penipuan dan pemerasan online ikut ramai.

RAKYATKU.COM - Tak hanya rapat dan sekolah virtual yang ramai di tengah pandemi corona. Penipuan dan pemerasan online ikut ramai.

Sejumlah mahasiswa asal China di Australia jadi korban. Pelaku berhasil mengumpulkan jutaan dolar hanya dengan bermodal bahasa Mandarin.

Polisi mengatakan, penipu yang mengaku sebagai penguasa China telah mengumpulkan jutaan dolar uang tebusan. Mereka menakut-nakuti para mahasiswa untuk berpura-pura menculik mereka.

Baca Juga : Haji Plus Berujung Nestapa: Jemaah Mengaku Ditipu Travel Al-Hijrah, Laporkan ke Polres Barru

Para scammer menelepon dalam bahasa Mandarin. Dia mengaku berasal dari kedutaan besar China, polisi, atau konsulat.

Awalnya, pelaku mengatakan bahwa korban melakukan kejahatan di Tiongkok atau memberi tahu mereka bahwa identitas mereka telah dicuri sebelum mengancam mereka dengan deportasi atau penangkapan kecuali jika ada biaya.

Para penipu kemudian terus mengancam korban, seringkali melalui layanan pesan terenkripsi, sampai mereka mentransfer sejumlah besar ke rekening bank luar negeri.

Baca Juga : Mahasiswa Antusias Ikuti Tour Showroom Astra Motor Sulawesi Selatan

Dalam beberapa kasus, para korban disuruh menghentikan kontak dengan teman dan kerabat. Kemudian membuat video diri mereka diikat dan ditutup mata dengan para penipu menggunakan rekaman untuk meminta uang tebusan.

Polisi mengatakan setidaknya ada delapan kasus dengan total uang tebusan lebih dari Aus $ 3 juta dalam tujuh bulan terakhir.

"Para korban trauma dengan apa yang telah terjadi, percaya bahwa mereka telah menempatkan diri mereka sendiri, dan orang-orang yang mereka cintai, dalam bahaya nyata,” kata asisten komisaris Polisi New South Wales, Peter Thurtell.

#penipuan #pemerasan #Mahasiswa