RAKYATKU.COM - Seratus empat belas hari rasanya sudah terlalu lama bagi Mary Daniel. Dia tidak bisa berjumpa dengan suaminya, Steve, karena pembatasan akibat virus corona.
Steve tinggal di fasilitas Rosecastle Assisted Living dan Memory Care di Jacksonville sejak ia didiagnosis mengidap Alzheimer.
Sebelum pandemi, Mary biasanya mengunjungi suaminya setiap malam dan membantunya mempersiapkan tempat tidur. Selama pandemi, dia tidak bisa lagi seperti itu.
"Saya menempatkannya di pusat perawatan memori dan semuanya berjalan sangat, sangat baik," kata Mary kepada CBS News.
"Dia berkembang dengan semua orang, dan pada bulan Maret, jelas semuanya berubah," tambahnya.
Ketika virus corona menyebar di seluruh negara bagian, Gubernur Ron DeSantis melarang kunjungan ke panti jompo untuk melindungi pasien dan mencegah penyebaran di antara populasi yang rentan.
Mary mengirim setidaknya seratus pesan ke DeSantis meminta izin untuk mengunjungi suaminya, dan muncul di berita lokal untuk menceritakan kisahnya.
"Kami mencoba kunjungan jendela," kata Mary kepada First Coast News.
Dia akan berkunjung dua kali sepekan dan berdiri di luar jendela. “Dia baru saja menangis. Anda tidak bisa menjelaskannya kepadanya."
Mary meminta Rosecastle, menawarkan untuk membawa anjing terapi atau sukarelawan dengan cara lain, tetapi fasilitas itu tidak yakin berapa lama pandemi itu akan berlangsung. Kemudian, tiba-tiba, kantor perusahaan mengulurkan tangan kepada Mary dan menawarinya pekerjaan sebagai pencuci piring.
Dia akhirnya bertemu kembali dengan suaminya pada 3 Juli, setelah hampir empat bulan berpisah.
"Dia berlinang air mata," kata Mary. "Dia menyentuh wajahku, bahkan dengan maskerku," tambahnya.
"Setelah 114 hari, saya memeluk suami saya hari ini. Saya juga mencuci banyak piring," tulis Mary Daniel di Facebook, menurut FOX 12. "Bukti di mana ada surat wasiat ada jalan!"
