Kamis, 09 Juli 2020 21:40

Kebakaran di Rappocini, 1 Korban Tewas

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kebakaran melahap rumah semipermanen di permukiman padat penduduk, Jalan Beringin, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. 
Kebakaran melahap rumah semipermanen di permukiman padat penduduk, Jalan Beringin, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. 

Kebakaran melahap rumah semipermanen di permukiman padat penduduk, Jalan Beringin, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kebakaran melahap rumah semipermanen di permukiman padat penduduk, Jalan Beringin, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. 

Kebakaran tersebut terjadi, Kamis malam (9/7/2020). Mengakibatkan satu penghuni rumah tewas terbakar.

Korban yang tewas diketahui bernama Daeng Nia (65). Sebelum meninggal, Daeng Nia diduga terjebak asap saat kebakaran dan ditemukan tertimbun kayu di bagian belakang rumahnya.

"Awalnya korban memasak di luar rumahnya, tapi ditinggal. Daeng Nia ini pergi baring-baring di dalam rumahnya, sehingga api membesar dan kebakaran," kata anggota SPKT Polsek Rappocini, Aipda M Basri.

Basri mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 18.55 Wita. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan rumah semipermanen itu. 

Kebakaran pertama kali dilihat oleh warga sekitar yang sempat melintas di lokasi kejadian. Kemudian menginformasikan kepada warga lainnya dan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar. Sekitar pukul 19.07 Wita, lima unit armada kebakaran tiba di lokasi kejadian dan memadamkan api.

"Api cepat membesar karena rumah mayoritas berbahan kayu," bebernya.

Tidak butuh waktu lama, petugas pemadam berhasil memadamkan api. Saat dilakukan pemeriksaan ditemukan korban jiwa. 

"Terbakar juga di dalam. Dia (korban) biasanya memasak di luar, usianya juga 65 tahun, sakit-sakitan juga. Korban juga hanya tinggal sendiri dan juga cuma numpang di sini," tuturnya.

Kabid Operasi Damkar Kota Makassar, Hasanuddin, mengatakan
dalam peristiwa ini pihaknya menerjunkan lima armada kebakaran. Empat unit armada dari Posko Timur dan satu dari Posko Mako Damkar.

"Api cepat dikuasai, tapi dalam peristiwa ini ada korban jiwa. Korban ini kemungkinan terjebak asap yang selanjutnya melemah tidak mampu meloloskan diri dan ia terbakar," ucap Hasanuddin.