RAKYATKU.COM, PALOPO - Jalan poros di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo menuju Kabupaten Tana Toraja, atau sebaliknya, lumpuh total akibat tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 15.30 Wita, Jumat (26/6/2020).
Bencana longsor meruntuhkan jalan sepanjang 50 meter pada Km. 366+350 dan menimbun jalan di bawahnya Km. 368+450.
Penanggung jawab lapangan ruas jalan Rantepao–Palopo PPK 2.1 Satker PJN Wilayah II Sulsel, Ishak Rahim, menginformasikan dampak kejadian bencana longsor ini mengakibatkan sembilan rumah warga rusak.
Tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi jalan dari arah Rantepao ke Kota Palopo atau sebaliknya tidak bisa dilalui kendaraan.
"Saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan BNPBD, Polres, Dishub, dan Dinas PU Kota Palopo untuk langkah-langkah tanggap darurat bencana," kata Ishak, Sabtu (27/6/2020).
"Untuk penanganan jalan yang tertutup material longsor PPK 2.1 sedang mengerahkan alat berat ekskavator dan loader membersihkan dari arah Rantepao dan dukungan PPK 2.2 ekskavator 1 unit membersihkan dari arah Palopo," bebernya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan (BBPJN Sulsel), Muhammad Insal U Maha, mengatakan pihaknya juga mendukung percepatan tanggap darurat bencana di dengan mengerahkan Tim TRC BBPJN Sulsel dengan 1 unit alat berat ekskavator.
Dia juga mengingatkan untuk pelaksana di lapangan agar berhati-hati mengingat kondisi tanah labil yang kemungkinan bergeraknya masih bisa terjadi.
Koridor jalan Rantepao–Palopo merupakan jalan nasional berdasarkan SK Menteri PUPR 290/KPTS/M/2015 tanggal 25 Mei 2015 dengan nama ruas Bts Kabupaten Luwu Selatan – Bts Kota Makale sepanjang 53,52 Km. Kondisi kemantapan jalan mantap 96,08% atau 51,42 Km dan tidak mantap 3.92% atau 2,1 Km.
Diperkirakan, jumlah warga yang terisolasi dari Kota Palopo mencapai 250 jiwa dan 18 KK yang bermukim di sekitar lokasi longsor.