Jumat, 26 Juni 2020 20:52

TB Care Aisyiyah Harapkan Pemerintah Desa dan Kelurahan Bentuk Kader TB di Wajo

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kamis (25/6/2020), TB Care Aisyiyah melakukan silaturahmi dan koordinasi dengan pemerintah Kelurahan Siengkang dan Maddukkelleng di Kafe Sate, Jalan Irian.
Kamis (25/6/2020), TB Care Aisyiyah melakukan silaturahmi dan koordinasi dengan pemerintah Kelurahan Siengkang dan Maddukkelleng di Kafe Sate, Jalan Irian.

Kamis (25/6/2020), TB Care Aisyiyah melakukan silaturahmi dan koordinasi dengan pemerintah Kelurahan Siengkang dan Maddukkelleng di Kafe Sate, Jalan Irian.

RAKYATKU.COM, WAJO - Upaya penanggulangan Tuberculosis (TB) di Bumi Lamaddukkelleng, TB Care Aisyiyah Kabupaten Wajo intens melakukan intens berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan.

Kamis (25/6/2020), TB Care Aisyiyah melakukan silaturahmi dan koordinasi dengan pemerintah Kelurahan Siengkang dan Maddukkelleng di Kafe Sate, Jalan Irian Sengkang.

Hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Koordinator TB Care Aisyiyah Kabupaten Wajo, Iskandar; Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Wajo, Supardi; Lurah Siengkang, M Basri; Lurah Maddukkelleng, Sabran; dan pendamping desa, Andi Muspida.

Iskandar mengungkapkan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Aisyiyah dalam rangka penanggulangan TB di Wajo.
Menjadi kendala sekarang ini bahwa masyarakat tidak mau berobat kalau sudah ada tanda tanda TB, karena mereka malu dengan penyakit menular. 

"Mereka takut dijauhi oleh masyarakat lain kalau diketahui mengidap penyakit menular," ungkapnya.

Makanya itu, kata dia, peran pemerintah baik itu pemerintah kecamatan sampai ke pemerintah desa dan kelurahan perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan intens melakukan sosialisasi bahwa penyakit TB itu berbahaya.

"Kita harapkan pemerintah desa dan kelurahan untuk bisa bersinergi dengan membentuk kader TB dan menganggarkan untuk sosialisasi TB ini," harap Iskandar

Lurah Siengkang, M. Basri, menyampaikan bahwa kelurahan yang dipimpinnya sudah dianggarkan untuk penyakit menular, tetapi sekarang dengan adanya covid 19, sehingga anggaran dialihkan untuk percepatan penanggulangan virus mematikan ini.

Terkait dengan pembentukan kader TB, M. Basri mengharapkan ada dasar yang bisa menjadi acuan dalam pembentukan kader TB ini. "Saya sangat mendukung dengan pembentukan kader TB di desa dan kelurahan, karena melalui kader TB nantinya, sosilaisasi bahaya TB akan terus intens dilakukan dan bisa mendorong agar masyarakat tetap sehat, dengan mengetahui bahaya penyakit TB,” jelasnya.

Juru Bicara TGPP Covi-19 Wajo, Supardi, sangat mendukung langkah TB Care Aisyiyah di tengah pandemi Covid-19 untuk berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, dan kelurahan dalam penanggulangan TB.

Menurut Supardi, penyakit TB saat ini masih menjadi beban masalah kesehatan di Indonesia. Indonesia, khususnya Wajo, juga menghadapi wabah Covid-19. Virus ini justru harus lebih diwaspadai pasien TB. 

Pasalnya beberapa gejala TB seperti batuk, demam, dan merasa lemas juga dialami pasien Covid-19.