Jumat, 26 Juni 2020 22:02

Redam Pembangkangan, Televisi Pemerintah Iran Palsukan 355 Tayangan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Televisi pemerintah Iran menayangkan sedikitnya 355 pengakuan diduga hasil rekayasa. Itu sebagai cara meredam pembangkangan

RAKYATKU.COM - Televisi pemerintah Iran menayangkan sedikitnya 355 pengakuan diduga hasil rekayasa dalam 10 tahun terakhir. Itu sebagai cara meredam pembangkangan dan menakuti-nakuti para aktivis. 

Laporan itu dirilis organisasi JFI (Keadilan untuk Iran) dan FIDH (Federasi Internasional untuk Masalah HAM), Kamis (25/6/2020).

Isinya menyoroti kasus-kasus yang menggambarkan bagaimana sejumlah tahanan diarahkan sedemikian rupa untuk memberikan pengakuan palsu di bawah arahan sejumlah pegawai televisi pemerintah, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB).

Laporan itu menyebutian, sejumlah tahanan dipukuli, diancam diperkosa, dan diadu domba dengan orang-orang terdekatnya agar bersedia memberikan pengakuan palsu yang kemudian ditayangkan dalam beberapa program televisi. 

Para tahanan itu juga diperintahkan membacakan sejumlah pernyataan bohong yang tertera di papan tulis sambil tersenyum sekadar untuk meyakinkan penonton.

Mohammad Nayyeri, salah satu direktur JFI, mengatakan jumlah tayangan pengakuan palsu ini kemungkinan lebih banyak daripada yang diperkirakan. Beberapa rekaman pengakuan belum tayang dan beberapa lainnya belum bisa diakses para peneliti.

Belum ada tanggapan dari IRIB mengenai laporan itu. Surat-surat elektronik yang dikirim Associated Press untuk meminta tanggapan IRIB selalu menghadapi masalah pengiriman. Misi Iran di PBB juga tidak menjawab permintaan untuk memberi tanggapan.

Berdasarkan UU Iran, hanya pemerintah yang dapat memiliki dan mengoperasikan stasiun-stasiun televisi dan radio.

Meski piring satelit cukup banyak dimanfaatkan oleh rakyat Iran untuk menonton tayangan program-program televisi luar negeri, penggunaannya merupakan tindakan ilegal. 

YouTube dan layanan streaming video diblokir. Itu menjadikan banyak rakyat Iran hanya menonton tayangan IRIB lewat stasiun-stasiunnya yang tersebar di berbagai penjuru negeri.

Sumber: VOA Indonesia