Selasa, 02 Juni 2020 21:09

Palopo Siap-siap Menuju New Normal

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: IST
Foto: IST

Pemerintah Kota Palopo menggelar rapat koordinasi dalam rangka menyikapi dinamika sosial dan ekonomi di Kota Palopo dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Ruang Pola Kantor Wali Kota Palopo, pada Selasa

RAKYATKU.COM, PALOPO - Pemerintah Kota Palopo menggelar rapat koordinasi dalam rangka menyikapi dinamika sosial dan ekonomi di Kota Palopo dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Ruang Pola Kantor Wali Kota Palopo, pada Selasa 2 Juni 2020.

Wali Kota Palopo HM Judas Amir menyampaikan, rapat koordinasi ini untuk meminta pendapat dan masukan dari berbagai stakeholder yang bisa dijadikan pedoman bersama dalam kondisi new normal.

"Marilah kita bersama-sama membahas seputar penanganan Covid-19 ini dalam menuju new normal di Palopo. Saya tak mau keliru mengambil keputusan, harus kita pikirkan bahwa masalah kesehatan (coronavirus) ternyata berdampak luas kepada masalah lain misalnya ekonomi (pasar), pendidikan (sekolah), agama (ibadah) dan sebagainya."

"Disinilah pentingnya pertemuan ini, supaya Lota Palopo yang kita cintai ini bisa kembali normal seperti sediakala, bagaimana anak-anak kita bisa sekolah, masjid dan rumah-rumah ibadah bisa dibuka kembali, begitupun pasar, dan semuanya,” lanjut Judas.

Ditambahkan, meskipun Kota Palopo tetap berada pada zona hijau, tapi tidak ada yang bisa meyakini bahwa ke depan akan jauh dari segala kemungkinan kita akan tetap sehat. "Untuk itu mari kita bersatu untuk Kota Palopo ke depan," ajak Judas.

Terkait masukan atau saran yang disampaikan peserta rapat koordinasi, Judas menyampaikan kepada seluruh pengurus masjid untuk wajib menganalisa kondisi lingkungannya masing-masing. Apakah sudah bisa dilaksanakan shalat berjemaah di masjid masing-masing.

"Contohnya kita analisa jemaah kita seperti yang sering datang beribadah apakah tidak ada yang terkena batuk," ungkapnya. 

Pengurus masjid dengan para jemaah supaya betul-betul mengikuti protokol kesehatan dan sekaligus membuat kesepakatan apakah sudah bisa dilaksanakan salat berjemaah di masjid tersebut. Dan sesegera mungkin agar seluruh pengurus masjid dan gereja diundang untuk menyampaikan pendapatnya bahwa apa yang menjadi patokan menteri agama bisa diimplementasikan secara baik menurut kondisi.

"Bahwa mereka harus tahu dalam lingkungannya sekitar masjid itu seperti apa. Jadi mereka sendiri yang akan melihat kondisinya," paparnya. 

Terkhusus untuk dunia pendidikan, semuanya harus dengan skenario perencanaan bila nantinya sekolah sudah dibuka dengan mengikuti protokol kesehatan. 

"Kita akan tangguhkan jika ada pihak sekolah masih menurut pandangan belum bisa melakukan hal tersebut. Sehingga nanti jelas bisa dipertanggungjawabkan secara kesehatan duniawi, yang insyaallah anak-anak masuk sekolah dijamin kesehatannya," ulas Judas. 

Wali kota meminta kepada pihak Dinas Kesehatan agar bisa menempelkan selembar kertas terkait protokol kesehatan dimasing-masing rumah. 

"Kalau pemerintah mengajak warga masyarakat agar tidak melakukan perkumpulan, dan termasuk mencari solusi menjadi tugas pemerintah," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Palopo Nurhaenih menyarankan bahwa Pemerintah Kota Palopo untuk berhati-hati terkait penerapan new normal nantinya.

"Seperti salah satu contohnya, nanti jika sekolah dibuka, semua guru harus dirapid test karena bisa saja anak-anak masuk ke sekolah bisa terjangkit virus dari gurunya," paparnya.


Wakil Rektor III Universitas Cokroaminoto Palopo, Suhardi menyampaikan apapun bentuk kebijakan dari pemerintah daerah, itu yang akan dilakukan pihak kampus. Karena disampaikan juga bahwa banyak mahasiswa yang bukan hanya dari Palopo saja tetapi ada juga yang dari luar Kota Palopo.