Selasa, 26 Mei 2020 11:35

Perang Dingin AS-China, Maskapai AS Diblokir Masuk ke China

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Delta Air Lines dan United Airlines diblokir terbang masuk ke China sebagai buntut ketegangan pemerintah AS dan China. Ilustrasi. (AFP/Barry Williams/Getty Images).
Delta Air Lines dan United Airlines diblokir terbang masuk ke China sebagai buntut ketegangan pemerintah AS dan China. Ilustrasi. (AFP/Barry Williams/Getty Images).

Ketegangan hubungan Amerika Serikat dan China makin meningkat. Ketegangan itu bahkan menyebar hingga ke industri penerbangan. Dua maskapai AS, yaitu Delta Air Lines dan United Airlines curiga, permoho

RAKYATKU.COM--Ketegangan hubungan Amerika Serikat dan China makin meningkat. Ketegangan itu bahkan menyebar hingga ke industri penerbangan. Dua maskapai AS, yaitu Delta Air Lines dan United Airlines curiga, permohonannya untuk terbang ke China terjebak tensi kedua negara dengan ekonomi terbesar itu.

Dilansir CNN.com, Selasa (26/5), AS menuding China memblokir maskapai penerbangan Negeri Paman Sam yang melayani kembali rute terbang ke China pada Juni, usai pelonggaran penutupan wilayah (lockdown) di sebagian negara bagian.

Tudingan itu menindaklanjuti permohonan Delta dan United Airlines kepada regulator penerbangan China (CAAC) yang belum juga mendapatkan persetujuan kembali terbang ke China. Diketahui, maskapai AS sempat menangguhkan penerbangan ke China sejak lonjakan kasus orang terinfeksi virus corona dan korban meninggal.

Namun, ketika kondisi perlahan kembali normal, CAAC beralasan dalam upaya menyetop kasus impor covid-19, penerbangan seluruh maskapai dibatasi mengacu penangguhan pada 16-22 Maret lalu, sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Persoalannya, pada periode tersebut, AS benar-benar menghentikan layanan penumpang yang terbang ke China. Artinya, AS belum boleh sama sekali terbang ke China mengacu pada tanggal penangguhan.

Karena alasan itulah, Departemen Transportasi AS mendorong pemerintah dan regulator penerbangan untuk menyelidiki maskapai China.

Sekadar informasi, seperti diwartakan CNN Indonesia, kasus-kasus orang terinfeksi virus corona baru di China jumlahnya semakin berkurang. China beralasan ketakutan di masyarakat masih tinggi bila rute penerbangan internasional diizinkan beroperasi kembali, terutama dari AS, di mana jumlah korban jiwa mendekati 100 ribu dengan kasus orang terinfeksi 1,6 juta.

Agen AS menuturkan CAAC belum menanggapi permintaan Delta dan United Airlines untuk kembali beroeprasi ke China. Namun, maskapai China sudah menerbangkan penumpang ke AS, meskipun hanya satu kali rute penerbangan dalam sepekan. Akhirnya, China diminta mengajukan jadwal penerbangan ke AS, termasuk rincian jenis pesawat yang digunakan, frekuensi penerbangan, dan bandara yang melayani rute terbang ke AS. (*)