Senin, 25 Mei 2020 22:02

Seluruh Personel Lantamal VI Pakai Gelang Warna Warni, Ternyata Penanda Risiko Covid-19

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Personel dan keluarga besar Lantamal VI Makassar memakai gelang warna-warni.
Personel dan keluarga besar Lantamal VI Makassar memakai gelang warna-warni.

Personel dan keluarga besar Lantamal VI Makassar memakai gelang warna-warni. Itu dilakukan sebagai identifikasi risiko terpapar Covid-19.

RAKYATKU.COM - Personel dan keluarga besar Lantamal VI Makassar memakai gelang warna-warni. Itu dilakukan sebagai identifikasi risiko terpapar Covid-19.

Gelang warna-warni tersebut digunakan terutama saat masuk ke markas atau kantor dan kompleks perumahan TNI AL. Baik selama jam kerja maupun di luar jam kerja.

"Pemberian gelang warna-warni pada setiap personel dan keluarga besar Lantamal VI dilakukan untuk memudahkan pengawasan dan penindakan Covid-19," kata  Asisten Operasi (Asops) Danlantamal VI, Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo ST MM selaku Dan Subsatgas Covid-19 Lantamal VI, Senin (25/5/2020).

Asops menjelaskan, gelang berwarna hijau menunjukkan risiko rendah. Digunakan personel dan keluarganya yang tinggal di kompleks atau mess atau rumah jabatan Lantamal VI.

Lalu, gelang berwarna kuning menunjukkan risiko sedang. Digunakan personel dan keluarganya yang tinggal di luar komplek Lantamal VI.

Sedangkan gelang warna merah sebagai penanda risiko tinggi. Digunakan personel yang berinteraksi langsung  dengan masyarakat umum atau pasien Covid-19.

Mereka yakni personel rumah sakit, Dinas Kesehatan, personel dalam kategori ODP, PDP, Ladokgi, pegawai koperasi/toko Navimart, serta siswa Sekesal.

Gelang tersebut, katanya, bukan menunjukkan status pasien Covid-19. Hanya identifikasi risiko terpapar sesuai dengan lingkungan tempat tinggal atau lingkungan tempat kerja.

Bagi personel yang memiliki risiko tinggi, harus lebih waspada dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. 

"Namun demikian, personel dengan risiko rendah atau sedang juga jangan menjadi lengah, tapi tetap harus waspada dan disiplin," tutup Ardhi Sunaryo.