RAKYATKU.COM, BARRU - Penutupan Puskemas Palanro di Kelurahan Mallawa, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, diperpanjang hingga 14 hari, dari rencana awal selama dua hari saja.
Jubir gugus tugas penanganan Covid-19 Barru, dr Amis Rifai mengatakan, perpanjangan penutupan Puskesmas lantaran menunggu dilakukan rapid test kedua bagi tenaga medis yang bekerja di tempat itu.
Rapid test kedua akan dilakukan tujuh sampai 10 hari setelah rapid test pertama yang dilakukan sebelumnya. Dilaporkan dalam rapid test pertama 82 orang tenaga medis dan keluarga Kapus Palanro dinyatakan negatif pada Jumat malam (15/5/2020) lalu.
"Rapid test kedua penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa tenaga medis kita ini betul-betul tidak tertular Covid-19," kata dr Amis Rifai, Rabu (20/5/2020).
Sekadar mengingatkan, penutupan Puskesmas Palanro dilakukan pasca Kepala Puskesmas (Kapus) dinyatakan positif tertular Covid-19, berdasarkam hasil swab dari laboratorium di Kota Makassar.
Bupati Barru, Suardi Saleh mengatakan penutupan Puskesmas itu demi menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih luas, sehingga Puskesmas harus disterilisasi.
"Disterilisasi dulu. Kita lakukan penyemprotan disinfektan di lokasi itu," kata Suardi Saleh kepada wartawan, Jumat (15/5/2020).
Warga sekitar yang membutuhkan pelayanan kesehatan, kata Suardi, sementara dipindahkan ke Puskesmas Bojo baru atau Puskesmas Soppeng Riaja.
Selain Puskesmas yang jadi perhatian, seluruh tenaga medis yang bekerja di tempat itu juga di rapid test. Hasilnya akan dilaporkan menyusul.
Sekadar diketahui, Kepala Puskesmas Palanro tertular Covid-19 usai merapid test santri asal Mallawa yang baru saja pulang ke Kampung. Santri itu merupakan klaster Temboro yang saat ini dipindahkan ke Makassar karena lebih dulu positif.