Senin, 18 Mei 2020 14:02

Pasutri yang Bagi Nasi Bungkus Berisi Uang Rp1 Juta Ini Ternyata Pernah Ditolak RS karena Miskin

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pasutri yang Bagi Nasi Bungkus Berisi Uang Rp1 Juta Ini Ternyata Pernah Ditolak RS karena Miskin

Uang merah lembaran Rp100 ribu itu dicium satu per satu. Nyaris tidak percaya. Di bawah daun pisang yang jadi alas nasi bungkus, ada segepok uang.

RAKYATKU.COM - Uang merah lembaran Rp100 ribu itu dicium satu per satu. Nyaris tidak percaya. Di bawah daun pisang yang jadi alas nasi bungkus, ada segepok uang.

"Saya sangat senang melihatnya. Apalagi saat mereka dengan lahap menyantap makanannya," ujar Pratisia Kurniawati, Minggu malam (17/5/2020).

Ibu tiga anak itu menceritakan ekspresi warga yang mendapatkan nasi bungkus yang dia bagikan. Malam hari ketika itu. Dia turun langsung bersama suaminya, Ferry Angga Asmoro.

Banyak orang yang berbagi makanan pada Ramadan ini. Namun, yang dilakukan Pratisia dan Ferry sangat berbeda. 

Bukan sekadar nasi bungkus. Di setiap nasi bungkus itu, terdapat segepok uang, Rp1 juta.

Setidaknya 20 nasi bungkus yang mereka bagikan. Kontan aksi pasangan asal Gempol, Pasuruan, Jawa Timur itu viral di media sosial.

Mereka ternyata pengusaha tajir. Mereka punya bisnis tas dan dompet di sentra produksi tas Tanggulangin Sidoarjo. Mereka memiliki lima toko, rumah mewah, dan mobil Toyota Alphard.

Aksi bagi-bagi nasi bungkus berisi uang itu menyasar tukang sampah, pengemis, hingga marbot.

Ibu tiga anak ini mengaku mendapatkan kebahagiaan tersendiri jika bisa membantu sesama. Ringan tangan, kata Pratisia, adalah ajaran orangtuanya sejak kecil. Sehingga apapun kondisinya, dia akan tetap berusaha berbagi dengan sesama. 

"Kalau bagi-bagi takjil itu setiap hari saat Ramadhan. Beberapa waktu lalu ratusan sak beras sudah kami bagikan juga," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com. 

Pratisia mengakui usahanya juga tergerus pandemi Covid-19. Omzet turun hingga 50 persen. "Namun, bukan berarti kita berhenti berbagi," katanya. 

Sebelum sukses seperti saat ini, Pratisia mengalami jatuh bangun. Ketika baru berpisah dengan suami pertamanya, Pratisia sempat mengalami masa-masa sulit.

"Saya pernah masuk rumah sakit di Sidoarjo untuk mengobatkan anak saya, tapi ditolak khawatir tidak bisa membayar biaya perawatan," ungkap Pratisia. 

Wanita ini bersyukur dengan kondisinya saat ini, tapi tetap tidak lupa untuk berbagi kepada sesama. Dia meyakini rumus sedekah, yakni dengan berbagi harta tidak akan berkurang.

"Justru rezeki terus mengalir, tidak tahu dari mana datangnya," ucap Pratisia.