Kamis, 02 April 2020 19:30

Ma'ruf Amin Minta Zakat Dibayar Sebelum Ramadan, Din Syamsuddin Bilang Begini

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Din Syamsuddin
Din Syamsuddin

Usulan Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin direspons dewan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Khususnya soal zakat yang diminta dibayar sebelum Ramadan.

RAKYATKU.COM - Usulan Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin direspons dewan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Khususnya soal zakat yang diminta dibayar sebelum Ramadan.

Ma'ruf Amin mengatakan, zakat tersebut akan jauh lebih bermanfaat jika dibayarkan saat ini. Banyak masyarakat yang membutuhkan di tengah anjuran untuk tinggal di rumah.

Banyak perusahaan yang tutup sementara. Aktivitas pembangunan, dimana buruh harian bekerja, juga banyak yang dihentikan.

Pekerja harian paling merasakan dampak tersebut. Banyak orang yang tidak punya pendapatan selama masa wabah virus corona ini.

Itu sebabnya, Ma'ruf meminta zakat dibayar lebih awal. Sebelum Ramadan. Namun, yang dimaksud Ma'ruf yakni zakat maal atau zakat harta yang biasanya dikeluarkan orang kaya pada bulan Ramadan.

"Khusus bagi umat Islam saya kira pada saat ini tepat sekali, terutamanya bagi orang-orang kaya yang biasa keluarkan zakatnya pada di setiap Ramadhan, sebaiknya dimajukan waktunya dan pada sekarang ini sangat tepat karena masyarakat sangat membutuhkan," ujar Ma'ruf, Selasa (31/3/2020).

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Prof Din Syamsuddin menduga pernyataan Ma'ruf Amin ini bukan terkait zakat fitrah. Melainkan zakat harta, infak, dan sedekah (ZIS).

"Memang ada yang menginginkan jika (ZIS) ditunaikan pada bulan Ramadan, maka pahalanya berlipat ganda. Tapi kalau kondisi ini mendesak darurat ZIS itu supaya bisa digalakkan dan disegerakan gitu. Itu mungkin maksud dari Bapak Wakil Presiden Ma'ruf Amin, tapi MUI Komisi Fatwa belum menjelaskannya," kata Din, Kamis (1/4/2020).