Rabu, 01 April 2020 13:40

Tenaga Medis di Jeneponto Pakai APD dari Map Plastik, Ketua Gerindra: Legislator Jangan Menunggu

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Petugas medis di Jeneponto
Petugas medis di Jeneponto

Tenaga medis memanfaatkan bahan seadanya sebagai alat pelindung diri (APD). Map plastik, salah satunya.

RAKYATKU.COM,JENEPONTO - Tenaga medis memanfaatkan bahan seadanya sebagai alat pelindung diri (APD). Map plastik, salah satunya.

Itu dilakukan petugas medis Puskesmas Kelara dan Binamu. Mereka membuat APD sendiri. Map plastik transparan dijadikan face shield atau pelindung wajah.

"Dokter Puskesmas Binamu membuat APD dari bahan map plastik. Sementara dokter di Kelara, APD yang berulang kali dipakai dibersihkan kembali, lalu dipakai lagi," ungkap Andi Baso Sugiarto, ketua Gerindra Jeneponto, Rabu (1/4/2020).

Dia berharap, tim gerak cepat (TGC) dan para anggota DPRD memperhatikan kebutuhan APD tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana repotnye dokter menangani pasien dengan APD terbatas. 

"Apalagi, pasien yang dihadapi itu kan tidak ditahu penyakitnya. Apakah dia pasien corona atau bukan. Jika APD tidak ada, berbahaya bagi dokter atau perawat," sebutnya.

Selaku ketua partai, dia sudah menginstruksikan Fraksi Partai Gerindra DPRD Jeneponto agar segera menggunakan hak anggarannya.

Tentu harus berdasar pada Inpres Nomor 4 Tahun 2020 dan surat edaran Menteri Keuangan Nomor 19/PMK 7/2020. Bisa juga lewat pemangkasan anggaran perjalanan dinas, makan minum, reses, dan lainnya. 

"Kami berharap legislatif jangan ada selalu kata 'menunggu' dari pihak eksekutif. Yang dibutuhkan sekarang mengambil langkah taktis berdasarkann tugasnya. Untuk bersama-sama melakukan pencegahan Covid-19," tegas Baso.

"Sebaiknya DPRD dan eksekutif melakukan rapat atau membahas tentang pencegahan dan penanganan Covid-19 dengan dasar Inpres Nomor 4 Tahun 2020 dan nomor 19/PMK 7/2020," katanya. 

Ketua Tim Gugus Gerak Cepat Penanganan dan Pencegahan Covid-19, Dinkes Kabupaten Jeneponto Dinas, Nur Santi mengakui sangat kekurangan APD. 

Menggunakan map plastik tersebut, katanya, bisa dilakukan. Namun, untuk melayani masyarakat yang berstatus PDP sudah harus memakai yang sesuai standar.

"Kalau APD itu tergantung dari bahannya. Boleh pake berkali-kali. Namun idealnya APD harus dipakai satu kali. Memang pengadaan APD untuk tahun ini belum dilakukan. Hanya sisa pengadaan tahun sebelumnya," ujarnya.

"Kami tim TGC kabupaten mendapat dana bencana yang sudah dibelanjakan sesuai aturan yang ada. Kalau ada yang menggunakan map plastik sebagai APD, itu kami belum ada laporan," tambahnya.