RAKYATKU.COM, SINJAI - Rabu (18/3/2020), Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa melakukan pemantauan posko penanggulangan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di sejumlah titik dalam Kota Sinjai.
Saat ini, Pemkab Sinjai mendirikan 13 posko penanganan yang tersebar di sejumlah titik. Fasilitas cuci tangan, hand sanitizer disediakan untuk digunakan oleh masyarakat.
Kemeja berwarna putih dikenakan Bupati muda itu. Tak lupa, masker menutup mulut dan hidungnya. Di dadanya menggantung ponsel yang merupakan gaya baru putra Andi Rudianto Asapa itu.
Posko yang dipantau, di antaranya, di Terminal Bongki, Bonto tepatnya di perbatasan Kabupaten Sinjai-Bone, Posko Cappa Ujung, dan Pelabuhan Lare-rea Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara.
Ia didampingi Pimpinan Forkopimda, Ketua DPRD Sinjai Lukman H. Arsal, Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 dr. Andi Suryanto Asapa, dan sejumlah Kepala OPD.
Di kesempatan sama orang nomor satu di Pemerintahan Sinjai ini juga mengunjungi Ruang Isolasi Covid-19 di RSUD Sinjai.
Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan masing-masing petugas yang telah disiagakan di posko tersebut.
Kolaborasi Pihak Kepolisian, TNI, Petugas Kesehatan, Dishub, Pol PP dan BPBD Sinjai, serta petugas Syahbandar diharap mampu memberi pelayanan ke masyarakat.
"Kita ingin petugas yang disiagkan masing-masing posko dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar-benar memantau perkembangan penyebaran virus corona yang saat ini telah melanda berbagai Negara termasuk di Indonesia," pintanya.
Yang menarik, pintu masuk perbatasan Sinjai dan Bone (Bonto), semua angkutan umum yang masuk di wilayah Sinjai dilakukan pemeriksaan suhu tubuh masing-masing penumpang oleh petugas kesehatan dengan menggunakan termoscener.
"Ini Penting dilakukan sebagai upaya untuk memastikan masyarakat terbebas dari virus yang berbahaya itu," ungkapnya.
Bupati pada kesempatan itu juga ikut mengarahkan sekaligus mengimbau untuk senantiasi menjaga pola hidup sehat dan proaktif melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.
"Hingga saat ini di Kabupaten Sinjai tidak ada satu pun orang yang terdaftar sebagai pasien dalam pengawasan ataupun pemantauan serta belum ada yang positif akibat virus corona," katanya.
Demikian Alumnus Monash University Melbouene Australia ini meminta, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi terkait dengan kasus corona yang tidak jelas sumbernya.
"Saya harap agar tidak ada informasi hoaks atau bohong yang beredar ke masyarakat mengenai orang dalam pemantauan," tambahnya.