Rabu, 18 Maret 2020 22:30

Respons Felix Siauw Terkait Fatwa MUI Salat di Rumah saat Pandemi Corona

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Felix Siauw. (Foto: Instagram)
Felix Siauw. (Foto: Instagram)

Felix Siauw ikut merespons terkait Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa ibadah di rumah saat pandemi virus Corona atau Covid-19.

RAKYATKU.COM - Felix Siauw ikut merespons terkait Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa ibadah di rumah saat pandemi virus Corona atau Covid-19.

Ustaz Felix menampilkan foto sedang berjalan sendiri di Instagram pribadinya. Dalam keterangannya dia bercerita soal salat berjemaah yang hukumnya bisa berubah karena keadaan.

"Tentang Shalat Berjamaah. Shalat berjamaah itu istimewa, tapi bila anda penderita TBC, hukumnya menjadi berbeda bagi anda, shalat berjamaah bisa jadi makruh bahkan haram, karena berpotensi menular. Apa yang bisa mengubah hukum shalat berjama'ah yang tadinya sunnah menjadi haram? Fakta. Darimana fakta ini? Dari para ahli, sebab mereka yang lebih tahu," tulis Felix Siauw, Rabu (18/3/2020).

"Jadi, bukan Islam yang berubah, tapi fakta yang dihukumi yang berubah, karena itu berubah pula hukum fiqihnya. Dan Islam tak pernah menutup diri dari fakta. Itulah tugas ulama, mendalami fakta yang disajikan ahli, lalu menghukumi dengan dalil yang paling tepat. namanya fatwa itu, jika benar pahalanya 2, jika salah pahalanya 1," sambungnya.

Pembahasan lalu berlanjut tentang penyebaran virus Corona yang telah ditetapkan jadi pandemi. MUI kemudian mengeluarkan fatwa 'Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19'. 

Salah satu isinya adalah orang yang sudah terpapar virus Corona serta yang berada di kawasan dengan penularan tinggi boleh salat di rumah.

"Artinya, ketika ulama sudah memfatwakan, dalam situasi pandemik covid-19 ini, ummat Muslim diminta untuk shalat dirumah untuk 'social distancing', ya itu hukum fiqih. Jangan dibenturkan dengan dalil shalat berjamaah, sebar tulisan bahwa 'harus tetap ke Masjid', 'tetap hidupkan sunnah', atau 'lebih takut Allah atau corona', ini nggak tepat," bebernya.

Felix membahas respons sejumlah orang yang merasa keberatan dengan hal itu karena tidak terinfeksi virus Corona. Ada pula yang beralasan 'terinfeksi Corona itu takdir'. 

Masalahnya, virus Corona sudah menjadi pandemi dan butuh tindakan-tindakan pencegahan. "Ada yang bilang, 'Tapi kita kan nggak kena covid-19?!', masalahnya ini pandemi, dan kalau sudah sampai titik itu, kita harus ambil tindakan pencegahan paling ekstrim. Yaitu, menganggap kita semua sudah terinfeksi covid-19, dengan tindakan itu, kita bisa mencegah dan memutus infeksi, membantu para tenaga profesional kesehatan. Minimal, dengan mengurangi berkumpul, kita ikut mengurangi potensi penyebaran covid-19, mengurangi juga angka kematian karena yang sakit bisa dirawat," tuturnya.

"Ada yang bilang juga 'Tapi mati sudah takdir, terinfeksi covid juga takdir, mau dihindari kalau sudah takdir gimana? Mau berjamaah kalau belum takdir juga nggak kena', Wow. Itulah kenapa ikut kajian itu perlu, hingga kita ber-Islam itu bisa semakin baik dari waktu ke waktu, insyaAllah kita coba bahas live nanti, kalau masih ada waktu," papar Felix Siauw.

"Intinya, jangan anggap kalau kita tetap shalat jamaah di masa-masa begini sebagai 'lebih beriman', ulama lebih tahu hukum fiqih, kita tinggal ikut fatwa ulama saja," katanya.

"Dan berdoa terus, semoga keadaan ini membuat kita lebih taat pada Allah, sampai Allah angkat musibah ini, dan kita bisa lanjut shalat jamaah dan kajian lagi #shalat #jamaah #masjid #covid19," ucapnya.