RAKYATKU.COM - Ahad, 8 Maret 2020, malam. Jarum jam menunjuk angka 22.15 Wita. Suasana di rumah Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, HM Nurdin Halid, Jl Mapala, Makassar, masih ramai.
Kebetulan, NH,--demikian Nurdin Halid akrab disapa-- pulang ke Makassar. NH, tiba Sabtu (7 Maret 2020). Sehari sebelum Sang Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, hadir.
Mereka menghadiri Tasyakuran dan Deklarasi Partai Golkar di Gedung CCC, Jln Tanjung Bunga, Ahad, siang. Thema acaranya, "Dari Makassar untuk Indonesia."
Thema ini, memang sama seperti amanah baru yang diberikan Airlangga kepada NH. Entah kebetulan, faktanya bahwa NH diberi amanah lebih besar. Dan itu, tidak main-main. Menyangkut nasib Golkar ke depan. Partai Golkar se Indonesia.
Dipanggil Khusus
Tetap tersenyum. Menyilahkan tamu yang datang dengan sopan. Pun menyapa tamu-tamunya dengan akrab.
Itulah gambaran NH, malam itu. "Kabar burung" bahwa kariernya telah meredup di Partai Golkar, malah ditanggapinya dengan senyum. Begitu santai.
Secara khusus, NH malah mengatakan kalau sebenarnya ia telah meminta izin. Ya, meminta dengan hormat kepada Ketua Umum Partai Golkar untuk mundur. Namun, Sang Ketua Umum berkeinginan lain. NH malah dipanggil secara khusus. Lalu, diberi amanah lebih besar.
"Amanah yang diberikan Ketua Umum itu besar sekali. Bayangkan, untuk saksi saja, Man (panggilan akrabnya ke Risman Pasigai, Red), butuh 500 ribu orang lebih. Belum lagi yang lain," tandas NH, memberi gambaran.
Dan, kata NH lagi, ini tidak boleh main-main. Karena, menyangkut masalah Partai Golkar di Indonesia ke depan. "Belum lagi strategi pemenangan. Baik itu pilpres, gubernur, bupati dan wali kota. Jadi, amanahnya besar," katanya, meyakinkan.
NH pun secara bijak menyampaikan bahwa Golkar Sulsel, adalah bagian dari itu semua. Sehingga, sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang diberi amanah, NH pun siap memberikan yang terbaik.
"Faktanya, sudah seperti ini. Kasihan saja sih orang-orang yang menyampaikan informasi yang keliru," tandas NH, terkesan menyindir orang-orang yang menyebar informasi yang tidak tepat. "Tadinya sih mau diam-diam saja. Hanya, kurang bagus juga kalau ada seperti itu (informasi yang keliru, Red)," katanya, sedikit bercanda.
Pertama di Indonesia
Tasyakuran Partai Golkar yang dirangkaikan dengan pemberian rekomendasi, mendapat acungan jempol. Bukan apa-apa, Partai Golkar untuk pertama kalinya membagikan surat rekomendasinya kepada 'jagoannya" yang akan bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 ini.
"Ini yang pertama di Indonesia. Dan hebatnya lagi, yang tanda tangan langsung Ketum dan Sekjennya. Coba bandingkan dengan rekomendasi lainnya (maksudnya rekomendasi partai lain, Red)," tandas Ketua Golkar Makassar, Farouk M Betta.
Aru,--sapaan Farouk-- menambahkan, rekomendasi yang langsung ditandatangani Ketum dan Sekjen Partai Golkar itu, tentu tidak hadir begitu saja. Ada tokoh di balik hadirnya semua itu. Juga, ada usaha yang keras. "Dan itu, Sulsel yang pertama di Indonesia. Jadi, janganmi saya lebih jauh jelaskan. Pahami mi itu semua," tambah Farouk.
Kendati tak tegas, namun Farouk ingin menjelaskan bahwa sosok NH adalah tokoh di balik semua itu. Dengan pengalaman dan sepak terjangnya, NH mampu meyakinkan elite Partai Golkar. "Hanya tokoh yang punya kemampuan dan pengalaman yang bisa melakukan itu semua," tandasnya. Jelang Dini Hari Masih Ramai
Di depan rumah luas nan megah itu, terdapat posko satpam. Pos itu tepat sebelah kiri, pas masuk rumah. Beberapa pria terlihat duduk sambil berbincang akrab.
Tak jauh dari posko satpam, pas di depan pintu masuk rumah, ada kursi tamu. Ada beberapa pria, terlihat berbincang.
Saat pintu dibuka, ada ruang tamu utama. Nah, sejumlah pengurus partai beringin rindang duduk di ruangan ini. Mereka berbincang akrab. Sesekali bercanda.
Mereka, antara lain; Kadir Halid, Arfandy Idris, Abdillah Natsir, Farouk M Betta, dan Risman Pasigai. Juga, Maqbul Halim dan sejumlah kader lainnya.
Sebelumnya, sang empunya rumah; Nurdin Halid, sempat menerima tamu. Namun, keluar karena harus menemani sang istri; Hj Andi Nurbani. NH dikenal sebagai sosok yang sangat sayang kepada keluarganya. "Mohon maaf, saya jemput ibu (istrinya, Red) dulu ya," katanya.
Namun, setelah menjemput sang istri, NH kembali menerima tamu. NH terlihat menerima tamunya secara bergantian. Pun di tempat yang berbeda. "Beliau tak kenal lelah. Pekerja keras," kata Aru, yang juga mantan Ketua DPRD Makassar itu, salut. (*)